Suara.com - Wakil Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, Benny J Mamoto mengklaim Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai institusi penanganan terorisme terbaik di dunia. Ia membandingkannya dengan negara-negara tetangga.
Benny, yang pensiunan jenderal polisi itu, mengatakan langkah Polri selalu berhasil di setiap penanganan kasus-kasus teroris karena bersifat terbuka ketimbang negara lain.
"Dinyatakan berhasil karena terbuka. Sidangnya terbuka bisa diikuti, bisa undang pengacara, bisa diuji. Sementara di negara lain, kita tahu Singapura tertutup, Malaysia juga tertutup," kata Benny dalam diskusi bertajuk “Menguak Fakta Aktual Radikalisme dan Terorisme di Indonesia” di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Selain itu, ia pun membandingkan penanganan terorisme saat ini dengan era Orde Baru. Pada saat Orde Baru, Polri sama sekali tidak memiliki data terkait kasus terorisme.
"Ketika pemerintahan Soeharto, database jaringan dan para pelaku ada di Kamtiblabsus dan Badan Intelijen ABRI, Polri nyaris enggak ada," ujarnya.
Barulah pada saat era Reformasi, Polri dijadikan ujung tombak dalam penanganan terorisme.
"Era Reformasi pemerintah menggunakan strategi penegakan hukum dan Polri sebagai ujung tombaknya," ucapnya.
Kehebatan Polri dalam menangani kasus-kasus terorisme bermula saat terjadinya Bom Bali I. Pada saat itu Polri mulai penyelidikan tanpa ada payung hukum.
"Meledak Bom Bali I, kita mulai sidik meski tertatih-tatih karena landasan dasarnya UU darurat dan KUHP belum punya UU Terorisme," beber Benny.
Oleh karena itulah munculah Perpu No. 1 Tahun 2002 di Undang-Undang tentang penanganan tindak pidana terorisme. Setelah itu, Benny melanjutkan upaya guna mengoptimalkan kinerja Polri dengan bekerja sama antarinstansi kementerian.
"Kemudian berbagai upaya dilakukan secara sinergi antarinstansi dan antarkementerian. Memang kelebihan kekurangan pasti ada yang tentunya akan kami dorong untuk dioptimalkan. Apabila itu tercapai saya yakin kita bisa mengatasi masalah tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Digoyang Isu Pencopotan Terkait Wacana Reformasi Polri, Kapolri Listyo Dibela Buruh KSPSI, Mengapa?
-
Tunjuk 52 Perwira, Kapolri Resmi Bentuk Tim Transformasi dan Reformasi Polri
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus 52 Jenderal untuk Reformasi Polri, Bongkar Pasang Besar-besaran Dimulai?
-
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Libatkan Puluhan Jenderal, Berikut Daftarnya!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
3 Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, DPRD Panggil Manajemen dan Gubernur Janji Evaluasi
-
Setelah Namanya Disebut di Sidang, Bupati Pati Sudewo Akhirnya 'Menghadap' KPK
-
Aksi Cabul Disebar ke Situs Porno, Eks Kapolres Ngada Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun Bui
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?