Suara.com - Sedikitnya 25 ekor kawanan gajah liar (Elephas maximus sumatranus) masuk ke pemukiman penduduk dan merusak rumah warga di Desa Semanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (24/5) pagi.
Muhat saat ditemui di desanya mengaku, konflik gajah dengan manusia di pedalaman Aceh Timur itu belum selesai, sehingga kawanan binatang berbadan besar itu selalui masuk ke pemukiman penduduk.
Diakuinya, pemerintah setempat bersama lembaga lingkungan terus menyelesaikannya, namun hingga saat ini petani dan pekebun masih dihantui aksi keganasan binatang dilindungi itu yang saban hari merusak tanaman warga.
"Gajah-gajah liar ini merusak tanaman sawit, coklat, pisang dan karet milik warga di Dusun Lapangan Heli, Dusun Blang Gadeng dan Dusun Krueng Tuan," sebut Muhat seperti dilansir dari Antara, Jumat (25/5/2018).
Ia menyatakan, Desa Seumanah Jaya sudah menjadi langganan "serangan" binatang bebelalai panjang itu sejak tahun 2008.
Mustafa, pemilik kebun mengaku jumlah gajah yang masuk ke kebunnya di atas 25 ekor dalam dua kelompok.
"Saat ini gajah-gajah ini sudah masuk ke HGU milik PT Atakana, karena sebagian HGU milik perusahaan perkebunan itu terbengkalai dan tidak dibersihkan," ujar Mustafa.
Sementara itu, Camat Ranto Peureulak, Saiful membenarkan adanya aksi amukan gajah liar di Desa Semanah Jaya. "Soal adanya laporan gajah mengamuk kita sudah teruskan informasinya ke CRU Serbajadi, muda-mudahan segera tertangani," demikian jelas Saiful.
Berita Terkait
-
Kerja Berat BNN Berantas Narkoba di Pulau Sumatera
-
Polisi Tetapkan 5 Tersangka Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Aceh
-
Polisi dan BNN Telusuri Temuan 7 Hektare Ladang Ganja di Aceh
-
Korban Tewas Ledakan Sumur Minyak di Aceh Tembus 21 Orang
-
Korban Tewas Ledakan Sumur Minyak di Aceh Bertambah Jadi 18 Orang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri