Suara.com - Tim Satuan Tugas Khusus Polri (Satgassus) menemukan ladang ganja seluas 7 hektare di Aceh. Pengungkapan ladang ganja tersebut berdasarkan hasil penyelidikan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Pengungkapan hasil dari kerjasama penyelidikan Satgassus Polri dan BNN,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/4/2018).
Menurut Suwondo ditemukannya 7 hektare ladang ganja itu tersebar dari dua lokasi berbeda.
“Itu dua lokasi 4 hektare di Lamteubah kemudian 3 hektare di wilayah hutan Indrapuri, Aceh Besar,” ucap Suwondo.
Suwondo, belum dapat menjelaskan lebih detail pengungkapan ladang ganja tersebut. Menurutnya tim gabungan masih melakukan penelusuran di lokasi.
"Untuk sementara itu dulu ya. Tim masih melakukan penyisiran di hutan,” kata Suwondo.
Sebelumnya, pada akhir 2017, polisi melakukan penggerebekan ladang ganja seluas sekitar enam hektare di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, berhasil menangkap salah seorang petaninya di lokasi kejadian.
Kapolres Lhokseumawe melalui Wakapolres Kompol Imam Asfari, di Lhokseumawe mengatakan, penggerebekan ladang ganja tersebut dilakukan hari itu melibatkan 100 personel dari Polres Lhokseumawe.
Awalnya, pihaknya mendapat informasi bahwa ada ladang ganja di kawasan Gunung Alue Seumate, Desa Lancok, Kecamatan Sawang. Kemudian pada Rabu (11/10.2017) malam sekitar pukul 23.00 Wib, anggota mulai bergerak mencari titik lokasi dimaksud.
Baca Juga: Ladang Ganja Seluas 2 Hektare Ditemukan di Bireuen Aceh
Sekitar pukul 05.00 Kamis dini hari, sempat terjadi pergumulan dengan tersangka dan salah seorang di antaranya melarikan diri. Sedangkan tersangka yang berhasil ditangkap berinisial A (23). Di kawasan tersebut, ada tiga titik ladang ganja dengan jumlah lebih kurang 6 hektare.
Berita Terkait
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan