Suara.com - Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan tunjangan kinerja untuk personel TNI dan Polri. Kenaikan tunjangan kinerja yang mencapai 70 persen tersebut, diberlakukan mulai Juli 2018.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara buka puasa bersama dengan keluarga besar TNI - Polri dan Masyarakat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/6/2018) sore.
"Juli ada gaji ke-13 lagi. Selain itu juga akan saya umumkan mengenai kenaikan tunjangan kinerja, tukin, yang akan diberikan juga di bulan Juli. TNI Polri semuanya naik jadi 70 persen," ujar Jokowi.
Khusus untuk Bintara Pembina Desa (Babinsa) juga akan mengalami kenaikan pendapatan operasional pada Juli 2018.
Kenaikan ini dilakukan Jokowi karena sering mendengar masukan saat melakukan kunjungan kerja ke daerah.
"Akan ada kenaikan pendapatan operasional yang biasanya per bulan terendah itu Rp 310.000, akan dinaikan menjadi Rp 2.700.000. Ini melompat 771 persen," jelas Jokowi.
"Tapi di sini tak ada Babinsa kan? Tapi saya kira, seluruh Babinsa yang mendengar pengumuman ini akan sangat bergembira, terutama yang berada di pelosok-pelosok," lanjut Jokowi.
Jokowi menerangkan, pendapatan operasional Babinsa yang paling tinggi saat ini Rp1.335.000 per bulan. Setelah bulan Juli 2018, ia memastikan akan naik.
"Untuk pendapatan operasional Babinsa yang tertinggi kemarin Rp1.335.000, (akan) dinaikkan jadi Rp3.600.000. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini," jelas Jokowi.
Baca Juga: Kapolri Intruksikan Seluruh Polda Bentuk Satgas Antiteror
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu