Suara.com - Terminal Kampung Rambutan merekrut preman, pengamen sampai pedagang asongan untuk menjaga keamanan terminal terbesar di Jakarta itu. Mereka ikut menjaga keamanan selama arus mudik.
Ide melibatkan para preman itu terbesit di benak Emiral August, Kepala terminal kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Di musim mudik kali ini, Emiral bisa menarik nafas panjang. Terminal yang menjadi tanggungjawabnya itu, kini tak lagi rawan dengan aksi-aksi kriminal seperti copet, pemerasan atau pungutan liar dari masyarakat terminal kepada calon penumpang.
Sejak ditunjuk sebagai kepala pada September 2015 silam, Emiral sudah sadar bahwa tugas pertamanya yaitu menertibkan preman, pengamen dan pedagang asongan. Bukan dengan cara mengusir mereka dari terminal, melainkan dengan cara merangkul dan memberdayakan mereka.
"Tiga tahun terakhir ini mudik lewat Terminal Kp. Rambutan aman. Kan kami yang di sini merangkul semua masyarakat yang ada di Terminal Kampung Rambutan. Dia harus turut menjaga," kata Emiral ditemui di Terminal Kp. Rambutan, Rabu (13/6/ 2018).
Emiral pun mengklaim memiliki 500 orang yang diangkat jadi relawan di terminal Kp. Rambutan. 500 orang ini terdiri dari tukang parkir, porter dan pedagang asongan. Meski tidak digaji, relawan siap untuk menjaga ketertiban terminal.
"Jadi 500 orang ini, jadi dia harus menjadi mata dan telinga saya di sini. Dia ikut menjaga ketertiban keamanan, kenyamanan, dan untuk kebersihan," ujar Emiral.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri