Suara.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada Rabu (27/6/2018) menjadi momentum bagi masyarakat yang ingin memilih Kepala Daerah.
Desa menjadi satu bagian yang banyak disoroti oleh pemerintahan di era Jokowi dengan menunjang infrastruktur desa agar tercapainya pembangunan yang merata.
Eko Putro Sandjojo selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengatakan, pengelolaan sumber daya manusia di desa cenderung masih rendah karena banyak yang hanya lulusan SD atau SMP.
"Masyarakat desa mayoritas pendidikan SD dan SMP," kata Eko Putro Sandjojo disela acara pelepasan KKN Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Periode 2 di lapangan GSP UGM, Sabtu (23/6/2018).
Ia meminta kepada masyarakat untuk dapat memilih dengan cerdas serta menggunakan hati nuraninya untuk menentukan pemimpin yang diinginkan.
Seperti tidak menerima uang atau money politic dari para pasangan calon Kepala Daerah.
"Pilih pemimpin secara hati nurani jangan terjebak money politic kalau dikasi duit terima duitnya saja, tapi pilih secara hati nurani," tuturnya.
Baginya masyarakat sangat perlu untuk berpartisipasi dalam Pilkada tahun ini, sebab masa depan bangsa ditentukan masyarakat.
Desa menurut Eko, harus menjadi perhatian dalam menunjang perekonomian desa.
"Masyarakat perlu berpartisipasi, masa depan bangsa ditentukan masyarakat," kata Eko.
Ia menegaskan kembali bahwa siapapun yang terpilih sebagai Kepala Daerah haruslah mengutamakan pembangunan desa agar desa-desa tidak tertinggal serta menjadikan desa sebagai penggerak ekonomi pembangunan.
"Desa adalah motor penggerak pembangunan ekonomi, tolong perhatikan desanya lebih baik lagi," pesan Eko Putro Sandjojo.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, infrastruktur desa terus dibangun untuk memaksimalkan hasil desa.
Pemerintah berkeinginan menjadikan infrastruktur sebagai penunjang pembangunan Desa. Akan tetapi di sisi lain masih banyak desa yang miskin dan tertinggal.
Eko menyadari bahwa saat ini masih banyak masyarakat di desa yang miskin dan tertinggal. Sementara itu pertumbuhan ekonomi masih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS