Suara.com - Petani serta cadangan energi, menjadi isu menarik saat debat terakhir dua paslon di Pilkada Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dan Sudirman Said.
Debat yang digelar KPU Jateng di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis (21/6/2018) malam itu, Sudirman Said melalui 22 Janji Kerjanya menggagas akan menghapus program Kartu Tani milik petahana Ganjar Pranowo.
"Mendapatkan pupuk petani harus mengisi kartu, menabung dulu, itu membuat repot. Saya akan hapus program Kartu Tani, jika saya terpilih jadi gubernur," kata Sudirman.
Petani memperoleh pupuk, kata dia, akan semakin mudah melalui program Tani Mandiri. Di mana ada sedikit kreasi dari program era sebelum ada Kartu Tani.
"Dulu mudah mendapatkan pupuk, saya akan kembalikan ke masa dulu. Bagaimana caranya, nanti saat perubahan pemimpin baru akan kita jalankan," kata dia.
Sudirman juga menanyakan pada Ganjar, capaian apa yang gagal dan masih kurang selama lima tahun memimpin Jateng.
"Karena kerja saya terbiasa memperbaiki kekurangan. Kami akan pelajari ketika nanti kami gantikan bapak di Jawa Tengah," ujar mantan bos Pindad itu.
Tak hanya Kartu Tani, mantan Menteri ESDM itu, menampilkan video yang menayangkan kondisi riil di Kabupaten Pati soal rencana pendirian pabrik semen. Dalam video itu, warga Pati mengeluh kemenangan gugatan pabrik Semen yang akan merusak alam.
Sudirman juga mengkritisi proyek energi geotermal yang ada di kaki Gunung Slamet. Pemprov Jateng era kepimpinan Ganjar Pranono belum memperlihatkan keberpihakan kepada rakyat kecil dalam proyek itu.
Baca Juga: Bikin Ngiri, Shandy Aulia Pamer Foto Liburan di Meksiko
"Di kaki Gunung Slamet ada proyek geothermal, tapi mengakibatkan jalan lingkungan rusak, air rusak, pertanian terancam dan sampai sekarang mereka tidak mendapat perhatian," kata Sudirman.
Menjawab pertanyaan sang rival, Ganjar terlebih dahulu membuka capaian kerja selama periode kepemimpinannya di Jateng. Terutama transparasi capaian kerja dan pelaporan tiap OPD.
"Data berbicara, kami transparan, semua data terbuka. Tanpa ngapusi (bohong) dan bisa dibuka oleh semua," kata Ganjar.
Termasuk pengelolaan keuangan, Ganjar memamerkan pengelolaan keuangan Pemprov Jateng selama lima tahun terakhir. Pengelolaan keuangan negara selama kepemimpinannya mendapat enam kali penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sementara menanggapi penambangan di Kabupaten Pati, Ganjar menyatakan, di Pati sampai sekarang belum ada aktivitas penambangan meski secara hukum pihak produsen semen telah memenangkan gugatan.
"Kondisi nyata di lapangan jangan dijadikan diksi yang menyeramkan guna menggaet simpati pemilih," ucap Ganjar.
Berita Terkait
-
Ratna Sarumpaet: KPK Beda Perlakuan ke Sandiaga dan Ganjar
-
Jelang Pilkada Jateng, 2 Kelompok Massa 'Geruduk' Gedung KPK
-
Datangi KPK, Ratna Sarumpaet Pertanyakan Status Ganjar Pranowo
-
Rapih saat Pilkada, Polda Sulsel Sewa Tukang Cukur dari Madura
-
Pengamat : Debat Publik Jadi Tolok Ukur Pemilih Menilai Paslon
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
4 Kementerian Bakal Godok Aturan Pembatasan Gim Online Setelah Insiden Mengerikan di SMAN 72 Jakarta
-
Maling Motor Bersenjata Mainan di Taman Sari Bonyok Parah, Ternyata RK Residivis Kakap
-
Ketua DPD RI Pimpin Dukungan World Peace Forum: Indonesia Diklaim sebagai Contoh Harmoni Dunia
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes
-
Di DPR, Menteri Agama Ungkap Angka Perceraian di Indonesia Turun
-
Kasus Kerangka Kwitang Janggal, Komisi III DPR Usulkan Pembentukan TGPF
-
Dugaan Mark Up Mesin Jahit Rp4 Miliar, Kejari Geledah Kantor Sudin UMKM Jakarta Timur
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi