Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membenarkan atas insiden penembakan pesawat twin otter milik Trigana di Bandara Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (25/6/2018) pukul 09.45 WIT.
Menurut Tito, petugas kepolisian di lapangan masih mengejar para pelaku penembakan itu. Saat melarikan diri, kelompok bersenjata itu sempat menembaki masyarakat sekitar.
"Kelompok ini lari sambil tembak-tembak masyarakat. Ada tiga masyarakat yang ditembak dan terluka," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).
Tito menduga kelompok tersebut merupakan pemain lama di kabupaten Nduga. Pasalnya, kelompok itu sebelumnya pernah melakukan penyanderaan dalam peristiwa Mapenduma 1996 silam.
Pada saat itu, kelompok yang diotaki Kelly Kwalik, yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera sejumlah peneliti Ekspedisi Lorentz 95.
Diduga kelompok tersebut lah yang melakukan penembakan kepada pesawat pengangkut rombongan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob.
Hingga saat ini, kelompok tersebut masih dalam pengejaran poliisi.
"Kenyam tuh kecil jadi kelompoknya itu-itu saja," ucap Kapolri.
Baca Juga: FPI Ingatkan KPK Tidak Berpolitik saat Pilkada Serentak 2018
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis