Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono meminta seluruh pihak menahan diri menyikapi hasil yang cukup mengagetkan yakni di Pilwakot Makassar. Menurut lembaga survei, paslon tunggal di Pilwakot Makasar kalah oleh kotak kosong.
Dalam hasil hitungan cepat sejumlah lembaga survei itu menunjukkan kemenangan kotak kosong terhadap pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Termasuk Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, yang diketahui gagal ikut serta dalam kontestasi Polwakot Makassar periode 2019-2024.
"Sebaiknya, wali kota tidak melakukan euforia kemenangan kolom kosong. Karena posisi wali kota harus bisa memayungi dan memberikan pengayoman kepada kontestan Pilkada, dalam hal ini paslon nomor satu," ujar Sumarsono, Kamis (28/6/2018).
Dirjen Otonomi Daerah itu meminta Wali Kota Makassar menghentikan euforia kemenangan yang berlebihan. Ia juga mengharap semua pihak menunggu hasil pengumuman resmi dari KPU.
"Mari kita hormati dan ciptakan suasana yang kondusif pasca-Pilkada," harap Sumarsono.
Sementara itu, tim Paslon Appi-Cicu mengklaim telah mengungguli perolehan suara kotak kosong berdasarkan data hasil real count, yakni data C1 yang dilakukan internal.
Ketua Tim Pemenangan Appi-Cicu, Farouk M Beta, dalam jumpa pers, Rabu (27/6/2018) malam, menegaskan kemenangan mereka atas kotak kosong. Ia mengakui rilis data timnya terlambat dibanding quick count sejumlah lembaga survei.
"Kami terlambat yang pertama menunggu Pak Appi berbuka puasa dulu karena sementara puasa Syawal. Kemudian data yang diinput mengalami keterlambatan karena saksi yang ditugaskan agak lambat memasukan data, mereka merekap dulu per-kelurahan," Farouk menerangkan.
Baca Juga: Trailer Film Predator 4 Telah Tayang
Ia merinci, data terakhir yang diinput berdasarkan C1 yang dipegang saksi, hingga Rabu pukul 18.00 WITA, perolehan suara Appi-Cicu sebanyak 52,21 persen, sementara kotak kosong 47,79 persen.
Menyikapi seluruh quick count yang memenangkan kotak kosong, Farouk menilai dibuat hanya untuk mengerdilkan paslon tunggal.
"Beberapa jam kita disibukkan terkait penginputan ini, terus yang beredar itu kan cuma menggunakan beberapa sampel, jadi jangan terus membentuk opini di masyarakat," kata Farouk. (Lirzam Wahid)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan