Dari pengalaman penyelam Inggris yang hebat itu diperlukan waktu 4 jam: dari mulut gua ke lokasi remaja itu. Untuk kembali ke mulut gua diperlukan waktu lima jam lagi.
Ilustrasi proses penyelamatan dengan cara menyelam dipandu seutas tali. (image courtesy abc news)
Penyelamatan empat remaja pertama hari Minggu lalu memberikan banyak pelajaran.
Waktu itu bisa dipercepat satu jam. Ini karena air di dalam gua agak berkurang: oleh pompa raksasa dan oleh hujan yang kelelahan.
Tapi semua itu tidak bisa untuk patokan. Ada dua kesulitan di dalam gua. Kesulitan pertama, ada bagian gua yang menyempit. Hampir hanya pas untuk ukuran badan. Penyelam Inggris itu harus melepaskan tabung oksigen. Agar bisa lolos dari bagian yang menyempit itu.
Kesulitan kedua, ada satu lokasi yang dasar guanya menanjak. Menanjaknya tidak begitu berat. Tapi di ujung tanjakan itu tiba-tiba curam.
Menuruninya harus hati-hati. Juga licin.
Jadi, kapan sisa delapan remaja itu?
Sampai jam makan siang kemarin belum ada penyelam yang terjun ke dalam genangan di mulut gua. Atau sengaja dirahasiakan. Tapi perjalanan p/p itu memakan waktu sekitar 9 jam.
Kalau pun kemarin siang ada tim yang memasuki gua, hasilnya baru diketahui tadi malam. Saat disway.id sudah deadline.
Rasanya penyelamatan ini akan berhasil: tim yang kemarin diminta masuk gua lagi. Merekalah yang sudah tahu lika-likunya. Agar tidak ada kesalahan baru.
Sebanyak 50 penyelam dari 18 negara kumpul di mulut gua. Yang ini, mulut gua beneran. Demikian juga 13 orang dokter.
Satu dokter bertanggungjawab satu remaja. Pemeriksaan pertama adalah pernafasan. Lalu suhu badan.
Baru setelah itu dilarikan ke rumah sakit. Yang paling dikhawatirkan adalah virus kelelawar. Di dalam gua biasanya banyak tahi kelelawar.
Kalau tadi malam penyelamatan ini sukses maka luar biasa. Bagaimana 12 remaja berkumpul di satu dataran yang hanya 10 m2, yang dikelilingi air, yang setiap saat airnya bisa naik, yang gelap gulita, selama 9 hari 9 malam, tidak ada kabar dari luar, tidak ada kepastian apakah keberadaan mereka diketahui. Dan seterusnya.
Maka, seperti kemarin, setelah membaca disway.id jam 5 pagi ini cepat-cepatlah cari info. Begitu dapat lantas gantian: beritahulah saya. Seperti kemarin: jam 5 pagi saya sudah diberitahu pembaca disway. Bahwa sudah ada empat remaja yang diselamatkan.
Ketika saya menulis ini ada kabar baru dari Thailand: sudah delapan yang berhasil diselamatkan. Amitaba. Amitohu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Merasa Dituding Dalang Demo Rusuh Agustus, Wanita Ini Polisikan Ferry Irwandi
-
113 Ton Tilapia Dikirim ke AS, Bukti Kualitas Ikan Lokal Mendunia
-
Tubuh, Lingkungan, dan Hak Perempuan Jadi Sorotan Women's March Jakarta 2025
-
Kasus Ribuan Anak Keracunan Program MBG, Wamensesneg: Presiden Prabowo Sudah Tahu
-
Revisi UU BUMN Rampung Dibahas dalam 4 Hari, Menteri Hukum Jelaskan Alasannya
-
Tok! DPR dan Pemerintah Sepakati Revisi UU BUMN Dibawa ke Rapat Paripurna
-
Munculnya Pasukan Nonorganik TNI jadi Masalah Baru, DPRK Paniai: Rakyat Kami Ketakutan!
-
Bukan Pengajian, Panggung Maulid Nabi Malah Jadi Arena Joget
-
Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Terancam Sanksi Kerja Sosial
-
Usut Kasus Korupsi Proyek Jalan, KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar Ria Norsan