News / Nasional
Kamis, 19 Juli 2018 | 20:00 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)

Suara.com - Pariwisata Bali semakin mentereng, merata dan komplit. Apalagi dengan hadirnya 3 unit usaha Krisna Holding Company, di Desa Wisata Blangsinga, Bali.

Sebanyak 3 unit usaha ini diresmikan tenaga ahli Menteri Pariwisata Bidang Strategi Pemasaran, Priyantono Rudito, bersama Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Rabu (18/7/2018).

"Kini progres untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata di Bali Utara makin bagus, dengan diresmikannya 3 unit usaha milik Krisna Holding Company. Ketiganya adalah Krisna Waterpark, Krisna Eco Village dengan atraksinya, dan Krisna Souvenir Centre melengkapi sisi amenitasnya," ujar Priyantono.

Menurutnya, langkah Krisna Holding Company menyisir daerah utara Bali sangat tepat. Pasalnya, Bali Utara sangat potensial untuk dikembangkan.

Hal ini juga sejalan dengan langkah seluruh stakeholder untuk memeratakan pembangunan pariwisata Bali.

"Bali Utara tidak kalah seksi dengan Bali Selatan. Pembangunan pariwisata di Bali Utara juga menjadi fokus kita bersama, sehingga pemerataan pembangunan pariwisata dapat terwujud di Bali. Jadi tidak fokus di Bali Selatan saja," ungkapnya.

Priyantono juga memuji konsep yang ditawarkan ke-3 unit usaha tersebut, karena sejalan juga dengan konsep pariwisata berkesinambungan. Konsep ini tengah digaungkan Kemenpar.

"Ini harus dicontoh oleh industri-industri pariwisata lainnya. Konsep ini bisa selaras dengan lingkungan dan budaya. Wajar jika Bali selalu menjadi pilihan wisatawan," ujar Priyantono.

Ketiga usaha Krisna ini berbeda dengan lainnya, karena konsep yang diusung berbeda. Konsep yang ditawarkan sangat lengkap, mencakup wisata alam, wisata religi dan wisata budaya.

Sementara itu, Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto mengatakan, penguatan yang dilakukan Krisna Holding Company di Bali Utara sangat tepat. Hal tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi industri pariwisata lainnya, terutama yang melirik pembangunan di Bali Utara.

"Krisna Holding Company sangat jeli membaca peluang. Pengembangan ke kawasan utara Bali adalah pilihan tepat, karena mempunya prospek ke depan yang sangat bagus, yang tidak kalah menariknya dengan Bali Selatan. Apalagi jika Bandara baru di Bali Utara dapat terwujud," ujarnya.

Hal ini juga diamini oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti. Menurutnya, dengan semakin banyaknya industri yang masuk ke Bali Utara, maka pemerataan ekonomi dapat dilakukan, termasuk menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

"Pariwisata terbukti menjadi cara cepat mengentaskan pengangguran, karena mempunyai daya serap tenaga kerja yang tinggi. Bayangkan jika nantinya hotel dan industri pariwisata lainnya ikut masuk ke Bali Utara. Berapa banyak tenaga kerja yang nantinya dapat diserap?" katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, keberadaan 3 unit usaha baru dari Krisna Holding Company ini makin menunjang wisata Bali. Konsep yang ditawarkan pun terukur dan tepat sasaran.

Begitu juga dengan lokasinya yang sedang fokus mengembangkan pariwisata Bali Utara.

Load More