Suara.com - Partai Demokrat dan Partai Gerindra berpeluang untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 2019, setelah masing-masing ketua umum partai tersebut, yakni Susilo Bambang Yudhoyono – Prabowo Subianto, bersamuh pada Selasa (24/7/2018) malam.
Wakil Sekretaris Jendral PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, partainya akan mendorong agar hasil pertemuan pucuk pemimpin kedua partai tersebut ditindaklanjutkan.
"Harapan kami, dalam waktu dekat, Demokrat dan Gerindra mengadakan pertemuan dengan PAN maupun PKS. Agendanya untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden serta kesepakatan lain,” terang Saleh, Rabu (25/7/2018).
Namun, ia mengakui, kesepakatan seperti itu tak mudah didapatkan, karena Demokrat tergolong baru bergabung dengan partai-partai yang lebih dulu seiring sejalan, yakni Gerindra, PAN, dan PKS.
Sebab, kata Saleh, bisa saja Demokrat mengajukan sejumlah persyaratan atau keinginan yang berbeda dari yang selama ini dibicarakan Gerindra, PKS, serta PAN.
“Tapi apa pun ceritanya, Demokrat sangat diterima dalam koalisi ini. Mereka akan menjadi semangat dan energi baru bagi kami. Mudah-mudahan saja, Demokrat juga bisa semakin mencairkan komunikasi yang selama ini terkesan agak tersendat," jelasnya.
Bagi PAN, penetapan capres dan cawapres menjadi sangat penting untuk segera dilakukan. Dengan begitu, persiapan untuk mengikuti pilpres bisa dimaksimalkan. Sebagai penantang, koalisi ini tentu membutuhkan persiapan yang lebih matang.
Berita Terkait
-
Bahas Koalisi, PAN Ajak PKS, Gerindra dan Demokrat Segera Bertemu
-
Fahri: Pertemuan SBY-Prabowo Berwibawa daripada Koalisi Jokowi
-
Habis Bertemu SBY, Prabowo Bicarakan Koalisi dengan PAN - PKS
-
Komentar Istana soal Pertemuan Koalisi SBY dan Prabowo Semalam
-
SBY - Ketum PAN Bertemu Nanti Malam, Akankah Koalisi?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara