Suara.com - Meski menjadi destinasi tingkat dunia, pemerataan pembangunan pariwisata tetap harus dilakukan di Bali. Diharapkan, permasalahan yang menghambat pariwisata dapat teratasi.
Hal tersebut menjadi bahasan dalam "MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MCCTH) Bali Tourism Discussion", di Sukawati Gallery, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, (22/7/2018).
MCCTH merupakan rangkaian acara Ubud Royal Weekend 2018. Acara ini dihadiri Chairman dan Founder MarkPlus, Hermawan Kertajaya.
Turut hadir Bupati Gianyar, yang juga Wakil Gubernur Bali terpilih, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, serta Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Artha.
Kegiatan yang memasuki tahun kelima tersebut, bertujuan untuk menguatkan pariwisata Bali. Selain itu juga menumbuhkan wirausaha muda yang tangguh dan siap bersaing di pasar global.
Tjokorda Oka memaparkan, untuk menguatkan pariwisata Bali diperlukan satu tata kelola pulau yang komprehensif, yang sesuai dengan karakteristik pariwisata Bali yang disebut Bali One Island Management for Wonderful Indonesia.
Tata kelola tersebut akan membagi perkembangan pariwisata Bali, yaitu berdasarkan kekuatan daerahnya. Bali Timur (spiritual), Bali Barat (jasa dan usaha), Bali Selatan (pariwisata dan bisnis), Bali Tengah (seni dan budaya), dan Bali Utara (laut dan perikanan).
Penjelasan Tjokorda Oka ditanggapi positif oleh Hermawan. Menurutnya, diperlukan penguatan industri pariwisata lokal dengan mengedepankan konsep Desa Wisata.
"Localism saat ini menjadi sebuah trend terbaru. Dimana konsep village (desa) menjadi sumber daya tarik local wisdom yang memikat bagi wisman, terutama kalangan muda. Potensi itu dimiliki Bali dan harus dikembangkan," ujar Hermawan.
Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto juga sependapat. Menurutnya, faktor aksesibilitas juga harus diperhatikan, seperti mendorong pengembangan pelabuhan di Celukan Bawang.
Pelabuhan tersebut merupakan pendukung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Apalagi saat ini industri pariwisata Indonesia melalui jalur bahari berdenyut semakin kencang.
"Seperti diketahui, aksesibilitas merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan pariwisata. Bukan hanya akses udara tetapi akses bahari juga kita perhatikan. Selain itu, pelabuhan ini juga sangat penting saat terjadi mitigasi bencana alam," terang Hariyanto.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, ikut angkat bicara. Menurutnya penguatan pembangunan kepariwisataan memerlukan peran serta semua pihak, sehingga percepatan pembangunan dapat dilakukan. Terlebih lagi saat ini pariwisata telah menjadi core ekonomi bangsa.
"Ini merupakan sebuah kegiatan yang sangan bagus. Ada tiga fokus kegiatan Ubud Royal Weekend 2018, yakni seminar, perayaan, pameran UKM berbasis budaya, serta pariwisata dan kewirausahaan. Semua itu merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pariwisata, khususnya Bali," ujar Pitana.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik gelaran tersebut. Konsep yang diangkat pun sangat terukur dan tepat sasaran dengan mengajak generasi muda.
Berita Terkait
-
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
-
Pantai Tanah Barak, Menikmati Keindahan Pantai di Balik Tebing Kapur
-
4 Rekomendasi Destinasi Wisata Bali, Cocok Untuk Liburan Sekolah
-
Ada Lho Beach Club di Bali yang Ramah untuk Keluarga
-
Pemandangan Alamnya Begitu Memesona, Yuk Staycation untuk Menikmati Libur Lebaran di Ubud, Bali
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat