Suara.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow menilai jika negara ingin memperbaiki parlemen ke depan, salah satu caranya atau tahapan awalnya adalah memperbaiki kualitas caleg dengan tidak memasukkan para penjahat di sana.
Jeirry memberikan pandangan salah satu partai yang menurutnya dapat memberi contoh bagi partai lama yang sudah lebih dulu terjun ke politik yaitu PSI.
"Jadi kita berharap apa yang dilakukan PSI ini bisa di kembangkan juga oleh partai politik lain," kata Jeirry usai diskusi dengan tema ‘Menyambut Partai Tanpa Koruptor’ di D Hotel, Jalan Sultan Agung, Setia Budi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).
Menurutnya, meskipun PSI merupakan salah satu partai baru dan memiliki kader-kader muda di dalamnya. Namun PSI mampu memberikan citra positif kepada masyarakat dengan tidak memasukkan anggotanya yang pernah melakukan tindak kejahatan seperti koruptor, kekerasan seksual dan penjahat yang terlibat persoalan narkoba.
“Dalam UU tidak hanya mantan koruptor tapi juga narkoba dan kekerasan kepada anak. Itu juga penting tapi belum dilihat. Bagaimana meneliti ini kalau data tidak bisa kita akses? Sehingga kita bisa terlibat dan kontrol terhadap tahapan ini. Kami sudah minta kepada KPU,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, meskipun ini punya nilai elektoral yang baik bagi PSI khususnya untuk mendapat simpati publik, ini masih menjadi sesuatu yang harus diusahakan.
Menghilangkan daftar koruptor dari caleg itu sangatlah penting karena pemilih di Indonesia sangat pragmatis. Pemilih masih milih para penjahat. Maka dari itu, sebaiknya mereka tidak ada dalam daftar tersebut agar tidak ada yang memilih.
“Kita harus bangun komitmen untuk melindungi pemilih. Caranya adalah tidak ada politisi busuk yang masuk menjadi calon. Fakta integritas oke, tapi tampaknya sepeti tak berpengaruh,” jelasnya.
Dirinya berharap KPU tidak kendor menghilangkan daftar mantan caleg dari daftar verifikasi. "Bawaslu diharapkan mengikuti peraturan KPU untuk mengamati apakah daftar calon ini masih ada para calon koruptor atau tidak. Kalau ada minta KPU keluarkan sesuai dengan PKPU," imbuh dia.
Baca Juga: WN Malaysia Tewas saat Gempa Lombok Setelah Mendaki Rinjani
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan