Suara.com - Ketua PBNU Said Aqil Siroj mendirikan sebuah lembaga studi berbasis pendidikan Said Aqil Siroj atau SAS Institute. Lembaga ini didirikan karena maraknya kekerasan di masyarakat yang mengatasnamakan agama.
Dalam peresmian lembaga itu, berbagai pemuka agama hadir memimpin doa demi kehidupan bangsa Indonesia.
Kehadiran para pemuka agama itu mewakili visi dan misi SAS Institute yang memiliki keperdulian terhadap pengembangan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan atau nasionalisme. Sehingga, nantinya akan mendukung terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang saling toleransi.
"SAS Institute telah berdiri dan memulai kegiatan sejak november 2016 lalu, lembaga ini peduli terhadap pengembangan wawasan kebangsaan, nilai nasionalisme," ujar Direktur SAS Institute, M Imdadun Rahmat saat ditemui di Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
Imdadun menjelaskan, SAS Institute sendiri lahir akibat kegelisahan publik terhadap intimidasi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Berangkat dari keprihatinan terhadap berbagai persoalan, khususnya lemahnya nasionalisme itu, para anak muda dari berbagai latar belakang kelompok, agama, partai politik bersatu mendirikan SAS Institute.
Lahirnya lembaga ini terinspirasi dari gagasan, pemikiran dan kiprah Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Sebagai seorang tokoh nasionalis ia dikenal sebagai tokoh pembaharu dengan ide dan pemikiran progresif yang berpengaruh kuat terhadap berbagai kalangan.
"SAS Institute diniatkan sebagai sarana menggemakan (echoing), penguatan (emphowering) dan percepatan (accelerating) ide, gagasan dan pemikiran besar Kiyai Said Aqil sehingga terbentuk Indonesia yang bertoleransi," ungkap Imdadun.
Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan sejumlah perwakilan partai politik. (Chyntia Sami Bhayangkara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!