Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi (gempa Lombok) tektonik berkekuatan 7 SR yang mengguncang Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada pukul 18.46 WIB adalah gempa utama. Gempa Lombok disebabkan hal khusus.
Jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik. Pusat gempa Lombok pada koordinat 8,37 derajat LS dan 116,48 derajat BT pada kedalaman 15 km, berjarak 18 km timur laut Lombok Timur.
"Mengingat pusat gempanya relatif sama dengan gempa bumi yang terjaid pada 29 Juli 2018 maka BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama atau main shock dari rangkaian gempa bumi sebelumnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/8/2018) malam.
Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan paling parah di Mataram, Lombok, dengan skala intensitas gempa VII MMI. Sementara di wilayah Bima serta Denpasar dan Karangasem, Bali, skalanya lebih rendah berkisar V hingga VI MMI, artinya menimbulkan kerusakan ringan terhadap bangunan yang memiliki standar konstruksi tahan gempa.
Berdasarkan analisis BMKG, guncangan gempa juga dirasakan di sejumlah wilayah lain yaitu Kuta IV MMI serta Waingapu, Genteng, Situbondo, dan Malang dengan intensitas II hingga III MMI.
Guncanga gempa dengan skala intensitas II sampai IV MMI, menurut Dwikorita, seharusnya tidak menyebabkan kerusakan pada bangunan yang tahan gempa.
"Faktanya gempa bumi ini bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah di Lombok dan sebagian wilayah Bali. Kami masih mengumpulkan laporan dari lapangan tentang kondisi kerusakan termasuk dari BPBD setempat," ujar Dwikorita.
BMKG mencatat sedikitnya 28 kali gempa telah terjadi dengan intensitas yang semakin berkurang.
Warga yang kondisi rumahnya sama sekali tidak mengalami kerusakan sudah diimbau kembali ke rumah, meskipun harus terus waspada dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Antara)
Baca Juga: Gempa Lombok Bukan di Dasar Laut, Kenapa Ada Peringatan Tsunami?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?