Suara.com - Hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian III Juli 2018 menyebutkan 9 dari 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi mengalami kekeringan ekstrem.
Kesembilan kabupaten itu adalah Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Sumba Timur, Rote Ndao, Lembata, Sikka, Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Selasa (7/8/2018).
"Wilayah NTT umummnya mengalami kategori Hari Tanpa Hujan dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari)," katanya.
Apolinaris merinci, wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem tersebut yaitu wilayah Kabupaten Manggarai Timur di sekitar Dampek/Lambaleda), Kabupaten Nagekeo (sekitar Danga), Kabupaten Ende (sekitar Nanganio dan Sokorio), Kabupaten Sikka (sekitar Stamet Maumere dan Waigate), Kabupaten Lembata (sekitar wairiang dan Wulandoni).
Kabupaten Sumba Timur (sekitar Stamet Waingapu, Melolo, Temu Kanatang, Kawangu, Rambangaru, Lambanapu dan Kamanggih), Kabupaten Rote Ndao (sekitar Busalangga, Feapopi, dan Batutua).
"Kota Kupang (sekitar Stamet Eltari, Sikumana, Mapoli, Bakunase, dan Oepoi) serta Kabupaten Kupang (sekitar Oekabiti, Lelogama dan Sulamu)," katanya.
Mengenai curah hujan, Apolinaris mengatakan, hasil analisis curah hujan Dasarian III Juli 2018, pada umumnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan dengan kategori Rendah (0-50 mm).
Kecuali sebagian kecil Kabupaten Manggarai mengalami curah hujan dengan kategori menengah (51-150 mm). Berdasarkan peta prakiraan curah hujan dasarian I Agustus 2018 diketahui bahwa pada umummnya wilayah NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 70-90 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram