Suara.com - Ferin Diah Anjani, gadis berusia 21 tahun warga Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah, tewas hangus terbakar di belantara hutan pohon jati Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Dia diduga dibakar dalam kondisi hidup-hidup.
Saat ditemukan pada Rabu (1/8) pekan lalu, tubuh gadis itu hangus diduga dibakar seseorang untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Selang sepekan, misteri pembunuhan Ferin Diah Anjani akhirnya tersibak. Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Rabu (8/8/2018), mengatakan gadis yang berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG) tersebut merupakan korban pembunuhan.
Menurut dia, pelaku pembunuhan sudah ditangkap. Pelaku diketahui bernama Kristian Ari Wibowo, lelaki berusia 31 tahun warga Semarang.
"Pelaku bekerja sebagai manajer di salah satu hotel di Semarang," katanya seperti diberitakan Antara.
Adapun modus dari tindak pidana itu, kata dia, pelaku ingin menguasai harta benda milik korban. Ferin Diah Anjani diduga memiliki hubungan dengan pelaku karena sudah beberapa kali bertemu.
Meski demikian, polisi masih mendalami perkara tersebut, termasuk dugaan tindak pidana serupa yang terjadi beberapa tahun lalu.
Sementara Kabid Dokkes Polda Jateng Komisaris Besar Didiet Setiobudi mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, didapati fakta terdapat jelaga di tenggorokan Ferin.
Artinya, kata dia, Ferin diduga dibakar dalam kondisi masih hidup, sehingga menyisakan udara di tenggorokan.
Baca Juga: Jumpa Persikabo di Piala indonesia, Persija Akan Rotasi Pemain
"Namun, itu masih sementara ya, karena akan ada autopsi penunjang,” kata Didiet.
Jenazah Ferin Diah Anjani sempat dimakamkan di Blora karena ditemukan tanpa identitas di lokasi kejadian. Namun kekinian sudah dimakamkan ulang di tanah kelahirannya, Semarang.
Berita Terkait
-
Ferin Dian Anjani, SPG Dibunuh Manajer dan Dibakar di Hutan
-
Politisi PDIP Kecam Polisi yang Tampar Seorang Gadis di Blora
-
Dianggap Terlalu Seksi, Polisi Tampar Perempuan sampai Pingsan
-
Kementerian ATR/BPN Tata Kawasan Pedesaan di Samosir dan Blora
-
Motif Penembakan Anggota Brimob karena Stres Soal Utang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu