Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengecam tindakan oknum polisi yang menampar seorang gadis di Blora, Jawa Tengah. Arteria tidak menerima alasan apapun dari polisi tersebut, termasuk ikatan keluarga dengan korban.
"Tidak ada satu pun dasar pembenar untuk memberikan justifikasi terkait perbuatan menyimpang oknum aparat penegak hukum yang sedang bertugas dengan alasan apapun. Baik alasan kedekatan keluarga, alasan pembinaan internal dalam lingkup keluarga," kata Arteria di DPR, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Ia mengatakan, sekalipun anggota Polri tersebut mengaku bahwa korban adalah keponakannya yang kerap bertingkah membuat malu keluarga, tetap tak dapat dibenarkan.
Menurut Arteria, tindakan anggota polisi tersebut mencoreng nama dan citra institusi Polri yang dikenal dengan visi profesional, modern dan terpercaya (Promoter) di tengah masyarakat.
"Seorang lelaki yang menampar atau menganiaya perempuan saja sudah salah. Ini bahkan seorang aparat penegak hukum, seorang anggota Polri menampar seorang perempuan apapun alasannya, di muka umum dan disaksikan banyak orang," tutur Arteria.
Arteria berharap pelaku diberi sanksi seberat-beratnya. Menurut Arteria, pelaku tidak sekedar melakukan perbuatan kriminal, tetapi juga mencoreng citra Polri. "Model yang seperti ini tidak layak menjadi polisi," ujar Arteria.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi jajaran Polda Jateng yang sigap dalam mencermati permasalahan ini.
"Jangan sampai jika nila setitik merusak citra Polri yang sudah semakin baik saat ini. Karena Polri itu adalah polisi pejuang, yang menjadi tumpuan, harapan serta tempat rakyat menggantungkan nasib dan kepentingannya dalam hampir seluruh aspek kehidupan," kata Arteria.
"Tugas polisi di Indonesia itu jauh lebih kompleks. Tidak hanya melakukan fungsi penegakan hukum, tapi hampir semua hal pasti terkait dengan tupoksi Polri. Oleh karenanya, setiap anggota Polri harus siap menjadi polisi pejuang, yang menjadi panutan dan memberikan kesejukan di tengah teriknya kehidupan," ujar Arteria menambahkan.
Berita Terkait
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Ribuan Personel Jaga Laga Persib Bandung vs Lion City Sailors di Stadion Gelora Bandung Lautan Api
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah