Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate menekankan beberapa aspek kepada tim kampanye. Johnny mengatakan tekanan itu diberikan untuk berbagai aspek kehidupan berbangsa, dan hal yang paling ditekankan adalah isu ekonomi.
Johnny menjelaskan isu ekonomi tersebut mengenai soal kesenjangan. Dirinya beranggapan kesenjangan tersebut menjadi perhatian khusus yang menyangkut dengan ekonomi kerakyatan.
“Isu ekonomi kita salah satunya adalah kesenjangan, itulah yang menjadi perhatian atau yang disebut dengan ekonomi kerakyatan di dalam terminologi kelompok agama tertentu disebut keumatan,” ujar Johnny di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
Johnny beranggapan jika sebelumnya persatuan bangsa menjadi fokus utama, hal tersebut kini tidak lagi menjadi perhatian setelah melihat kondisi kekinian pasangan calon saat ini.
Selain itu, dalam pemilihan presiden mendatang, Johnny menyinggung perihal adanya ilusi-ilusi yang diberikan oleh pasangan calon. Dirinya mengatakan pihaknya lebih fokus menyiapkan visi dan misi daripada memberikan ilusi-ilusi untuk menjawab tantangan tersebut.
“Ada ilusi dalam Pilpres nanti, ilusi yang paling besar itu apa, begitu nanti menang menjadi presiden seluruh rakyatnya kaya begitu menang jadi presiden seluruh rakyat indonesia punya lapangan pekerjaan, begitu menang jadi presiden seluruh hutang negara hutang swasta bisa dibayarkan dan tidak punya hutang lagi, itu adalah bagian dari ilusi Pilpres,” jelasnya.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Johnny mengatakan pihaknya akan mencarikan jalan melalui program, visi, dan misi capres.
“Kita carikan jalannya melalui program, melalui visi, melalui misi capres. Itu yang rakyat tunggu, kami menyiapkan visi dan misi untuk menjawab tantangan itu sehingga kami tidak menjadi tukang sulap ya,” tandas Jhonny.
Berita Terkait
-
Nasdem: Info Mahfud Jadi Cawapres Duluan Tersebar, Ini Jadi Soal
-
Jokowi Mengukuhkan 68 Pelajar SMA Jadi Anggota Paskibraka
-
3 Kandidat Ketua Tim Pemenangan Jokowi, PPP: Semua Laki-laki
-
Punya Utang Rp 1,1 Miliar, Harta Kekayaan Jokowi Rp 50 Miliar
-
Jelang HUT RI, Sejumlah Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta