Suara.com - Rabu (15/8/2018) malam sekitar pukul 21.30 WIB, polisi dari Polrestabes Surabaya menggelandang puluhan mahasiswa Papua. Puluhan mahasiswa itu tinggal di asrama mahasiswa Papua, Jalan Kalasan Nomor 10, Surabaya.
Upaya polisi ini untuk menindaklanjuti laporan dari Ormas Pemuda Pancasila atas peristiwa pembacokan yang diduga dilakukan oleh salah satu mahasiswa Papua dengan menggunakan parang.
"Iya mas. Tadi malam 49 orang yang terdiri 45 mahasiswa dan satu anak usia (14) tahun dan empat orang perempuan diminta untuk meninggalkan asrama dan naik mobil untuk dimintai keterangan di Polrestabes Surabaya," kata Sahura selaku kuasa hukum mahasiswa Papua saat dihubungi Suara.com, Kamis (16/8/2018).
Menurut Sahura, hingga Kamis pagi ini, seluruh mahasiswa belum diperbolehkan pulang meski pemeriksaan secara maraton sudah selesai.
"Klien saya mengatakan, pemeriksaan sudah selesai dilakukan. Namun, mereka belum diperbolehkan pulang dengan alasan masih menunggu pimpinan mereka (polisi)," ujar dia.
Sebelum 49 mahasiswa papua tersebut dibawa ke Polrestabes Surabaya. Pada Rabu malam pukul 20.00 WIB polisi datang ke asrama mahasiswa Papua untuk menginterogasi serta penggeledahan.
Kemudian pada pukul 21.00 WIB, tim kuasa hukum bernegoisasi dengan polisi. Hasilnya, disepakati bahwa tidak akan dilakukan pengeledahan asal mahasiswa menyerahkan alat bukti berupa parang.
Selanjutnya pada pukul 21.30 WIB, saat salah satu mahasiswa akan menyerahkan barang bukti tersebut dan dalam proses pembuatan berita acara penyerahan, tiba-tiba rombongan polisi dari Polrestabes datang dan meminta semua mahasiswa yang berjumlah 49 orang itu untuk meninggalkan asrama dan naik mobil dan dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Sempat Bentrok, Merah Putih Berkibar di Asrama Mahasiswa Papua
-
LBH: Massa Pemuda Pancasila Rusak Asrama Mahasiswa Papua
-
Asrama Mahasiswa Papua Diserang Pemuda Pancasila, Pagar Rusak
-
Mahasiswa Harus Tahu, Ini Deretan Situs yang Bikin Skripsi Lancar
-
Ledakan Keras Hebohkan Warga Makassar, Satu Mahasiswa Jadi Korban
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!