Suara.com - Mantan bintang kriket Imran Khan, resmi menjadi perdana menteri Pakistan, Sabtu (18/8/2018), waktu setempat. Ia mencapai kemenangan besar dalam pemilu yang membuka jalan baginya untuk memenuhi janjinya memberantas korupsi, dan mengentaskan rakyat negara berpenduduk 208 juta jiwa dari kemiskinan.
Beberapa jam setelah menyatakan sumpah jabatan, kantor perdana menteri menyiarkan sebagian nama-nama yang akan mengisi kabinet.
Mantan direktur pelaksana perusahaan multinasional Engro, Asad Umer, ditunjuk sebagai menteri keuangan, sedangkan jabatan tertinggi urusan luar negeri akan diisi oleh wakil ketua partai Khan, Shah Mehmood Qureshi.
Berbusana tradisionial sherwan dengan gaya yang meniru bapak bangsa Muhammad Ali Jinnah, Khan berjanji akan mematuhi konsitusi.
"Saya akan tetap bersetia kepada bangsa Pakistan," kata Khan saat membaca sumpah jabatannya di sampin Presiden Mamnoon Hussain dilansir Reuters.
Khan adalah tokoh kedua sepanjang sejarah Pakistan yang mendapatkan jabatan tertinggi di pemerintahan dengan peralihan kekuasan yang demokratis. Negara yang mempunyai senjata nuklir itu sering kali mengalami kudeta selama 71 tahun merdeka.
Jika berhasil menyelesaikan lima tahun masa jabatannya, Imran Khan akan menjadi perdana menteri di Pakistan yang berhasil melakukannya.
Sementara itu, Partai Keadilan, tempat Khan berkarir, berhasil memperoleh 151 dari total 342 kursi di parlemen. Pada Jumat lalu para anggota dewan nasional itu memilih Khan untuk membentuk pemerintahan.
Khan dengan mudah mengalahkan seterunya, Shehbaz Sharif, dari partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), dengan perolehan suara 176 berbanding 96.
Baca Juga: Ronaldo Debut, Juventus Menang 3-2 atas Chievo
Salah satu tantangan pertama yang akan dihadapi Khan adalah bagaimana menangani gejolak krisis mata uang yang mengancam akan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang biasanya mencapai sekitar enam persen setiap tahunnya.
Pemerintahan baru harus segera memilih untuk mengajukan dana talangan dari lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), atau meminta bantuan dari China yang saat ini merupakan sekutu dekat Pakistan.
Sementara itu, hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat tengah memanas karena Washington kesal dengan dukungan negara itu terhadap kelompok Taliban di Afghanistan. Tudingan tersebut dibantah Islamabad.
Khan sendiri berjanji akan menciptakan jutaan lapangan kerja serta membangun berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan bertaraf internasional. Di Pakistan, 40 persen warga masih buta huruf. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun