Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise mengatakan, pentingnya meningkatkan pemilih perempuan untuk melindungi hak dan partisipasi perempuan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Hal ini mengingat kualitas serta semangat perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang politik.
Untuk meningkatkan 30 persen angka keterwakilan perempuan di legislatif, Kementerian PPPA berupaya untuk mengajak semua perempuan aktif dalam Pemilu 2019 mendatang.
"Meningkatkan 30 persen angka keterwakilan perempuan di parlemen, merupakan upaya pemerintah dalam melindungi hak partisipasi perempuan di bidang politik. Untuk bangkit dari ketertinggalan di bidang pembangunan seperti politik, ekonomi dan hukum," kata Yohana, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
Selain itu, perempuan Indonesia memiliki keterbatasan untuk bisa maju di parlemen. Pasalnya, selain keterbatasan biaya, juga terbentur oleh perizinan keluarga.
"Kita sedang perjuangkan supaya harkat dan martabat serta kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki itu harus berjalan setara. Tidak boleh ada kesenjangan antara perempuan dengan laki-laki," lanjutnya.
Menurutnya, ini merupakah suatu perjuangan yang luar biasa berat. Karena untuk merubah pola pikir masyarakat terhadap perempuan itu masih cukup sulit. Karena mereka dibentuk dari budaya, adat istiadat serta agama yang bisa membuat perempuan sulit untuk maju. (Annisya Heriyanti)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan