Suara.com - Beragam souvenir mulai dari kaos, boneka, bantal, balon, syal, topi, dan ikat kepala bertemakan Asian Games 2018 ramai dijajakan para pedagang PKL di luar kaawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (2/9/2019) siang. Barang-barang tersebut memang sedang diburu masyakarat yang hadir di GBK untuk menyaksikan acara penutupan atau closing ceremony Asian Games, Minggu malam ini.
Namun para pedagang kaki lima (PKL) ini harus kucing-kucingan dengan Satpol PP agar bisa tetap bisa mencari peruntungan di momen perhelatan akbar pesta olahraga terbesar kedua di dunia. Lely (40), salah satu pedagang pun sempat terkena razia saat berdagang pada pekan lalu.
"Sudah pernah diangkut, pas pertama jualan. Hari Jumat kemarin," kata Lely saat ditemui Suara.com di luar pintu 5 kawasan GBK, Minggu, siang.
Perempuan berkerundung itu pun mengaku ikhlas saat barang daganganya diangkut petugas. Meski demikian, Lely menyampaikan dagangannya baru bisa diambil jika acara pertandingan Asian Games sudah selesai.
"Iya pas acara kelar, kita baru dibolehin ambil dagangan," ucap pedagang yang sudah 15 tahun berdagang di kawasan GBK.
Sukri (56), pegadang baju Asian Games ini pun sudah tiga kali ditangkap Satpol PP. Namun, tindakan tersebut tak menyurutkan nyali untuk bisa mengais rejeki di GBK. Sejaj pembukaan Asian Games pada 18 Agustus lalu, pria asal Jawa Timur ini pun sudah mulaui berdagang di kawasan Senayan
"Sejak hari pertama saya udah jualan. Ini saya udah ditangkap tiga kali. Anak saya aja sampe di ber Brimob kaya maling," cetusnya.
Lely pun sempat panik ketika mendengar suara sirene mobil petugas. Bahkan, warga Palmerah itu pun langsung mengemasi dagangannya agar tak kembali diambil petugas.
"Nggak ada. Aman kok, udah enggak usah panik," teriak Sukri kepada pedagang lain.
Baca Juga: Jokowi Ingin Asian Games 2018 Diulang: Saya Ingin Naik Motor Lagi
Menurut pantauan Suara.com, memang ada satu mobil milik petugas Satpol PP yang terparkir di pinggir jalan persis di deretan para PKL berjualan. Namun tak ada satu pun petugas Satpol PP berada di mobil bak terbuka tersebut.
Berita Terkait
-
Jokowi Ingin Asian Games 2018 Diulang: Saya Ingin Naik Motor Lagi
-
Polisi Perluas Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Jika GBK Makin Padat
-
Penutupan Asian Games, 1.800 Polisi Atur Lalu Lintas Jakarta
-
Penutupan Asian Games, GBK Sudah Mulai Dikerumuni Pengunjung
-
Wow... Lagu Meraih Bintang Akan Dinyanyikan Dalam Versi India
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional