Suara.com - Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo menjadi salah satu dari 80 saksi yang diperiksa Polresta Depok. Ia diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pembebasan lahan pelebaran Jalan Nangka.
Menurut Hendrik, ia dimintai keterangan kapasitasnya sebagai ketua badan anggaran dan itu wajib. Ada satu lagi anggota badan anggaran, Nurhasim karena pada saat itu yang memang menolak wacana pembebasan lahan.
"Iya dong kewajiban kita untuk melengkapi (pemeriksaan) itu," kata Hendrik, kepada awak media di Ruang Paripurna pada Senin (3/9/2018).
Ia menegaskan bahwa dana untuk pembebasan lahan pelebaran Jalan Nangka yang menyeret dua tersangka yakni mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dan mantan Sekda Depok Harry Prihanto tidak ada nomenklatur di pembahasan anggaran tambahan pada 2015 lalu.
Tapi, kata dia, sempat dibahas oleh Badan Anggaran (Bangar) DPRD Depok dan sempat ditolak karena dinilai tidak layak. Hal itu karena program pembebasan lahan tersebut sudah diajukan pada periode anggota dewan yang lama dan masuk anggaran murni pada APBD 2015 yang dibahas pada 2014.
"APBD 2015 murni pada saat 2014 dibahas oleh anggota DPRD Depok yang lama," kata Politisi PDIP ini.
Bahkan ia menyebut, dalam pembahasan di Bangar DPRD Depok tidak tahu ada program tersebut. Karena secara spesifik di nomenklatur tidak disebutkan program pembebasan Jalan Nangka.
"Pada saat finalisasi APBD perubahan 2015. Setiap OPD kita cek satu per satu program kerjanya," imbuh Hendrik.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Belum Banyak Yang Tahu, Ini Asal-Usul Nama Toyota Kijang
Berita Terkait
-
Jadi Tersangka Korupsi, BPPT Tentukan Status PNS Nur Mahmudi
-
Bawaslu Loloskan Mantan Napi Korupsi Nyaleg, Jokowi Buka Suara
-
Pemkot Depok Siap Beri Bantuan Hukum untuk Harry Prihanto
-
Terjerat Korupsi, Eks Sekda Kota Depok Terancam Jadi PNS Non Job
-
Disindir Tukang Bolos dan Korupsi, Anggota DPR Malah Tertawa
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil