Suara.com - Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno mengklarifikasi protesnya soal kepala daerah yang tidak boleh ikut dalam pusaran Pilpres 2018. Sandiaga minta maaf ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pernyataan Sandiaga tersebut, memunculkan polemik di antara kepala daerah, salah satunya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Emil, menganggap mendukung seseorang adalah hak pribadi asal tidak menyalahi aturan yang ada.
Bahkan Emil meminta agar Sandiaga bercermin. Pasalnya ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia aktif mendukung calon kepala daerah yang tengah bertarung, termasuk pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu).
"Pertama-tama perlu saya klarifikasi, pernyataan kami (kepala daerah tidak boleh mendukung Capres) hanya untuk koalisi Prabowo - Sandiaga, jadi jangan ada kesalahpahaman," ujar Sandiaga Uno saat menggelar kunjungan persahabatan di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/9/2018).
Sandiaga mengatakan permintaan itu bukan ditujukan ke seluruh kepala daerah. Namun hanya bagi gubernur/wali kota/bupati yang ada di lingkaran koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.
"Kepala daerah terpilih dalam koalisi Prabowo - Sandiaga itu hendaknya fokus untuk membangun wilayah, karena mereka telah melewati proses pilkada yang panjang. Ini hanya untuk koalisi Prabowo-Sandiaga," kata dia.
Ia pun meminta maaf kepada kepala daerah yang merasa tersinggung. Terutama kepada Ridwan Kamil, terlebih pernyataan tersebut bukan ditujukan kepadanya.
Sandiaga pun berharap pernyataannya tak usah dibesar-besarkan lagi. Ia khawatir hal tersebut akan menimbulkan situasi menjadi tidak kondusif.
"Seandainya Pak Ridwan Kamil merasa tersindir, saya minta maaf. Tapi ini bukan ditujukan buat Pak Ridwan Kamil tapi ditujukan kepala daerah yang ada di koalisi Prabowo - Sandiaga," katanya. (Antara)
Baca Juga: Ridwan Kamil Bikin Sayembara Cari Mantu, Banjir Gombalan Warganet
Berita Terkait
-
Kwik Kian Gie ke Prabowo, Kubu Jokowi: Semoga Ada Gagasan Bagus
-
Kabar Masuk PAN dan Jadi Timses Prabowo, Gatot Nurmantyo: Hoax
-
PDIP Puji Loyalitas dan Integritas Kwik Kian Gie Ikut Prabowo
-
Protes Kepala Daerah Jadi Jurkam, Ridwan Kamil: Sandiaga Berkaca
-
Gagal Jadi Cawapres, Gatot Nurmantyo Kemungkinan Berlabuh ke PAN
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Usai Jebol Bikin Banjir, Pramono Mau Kunjungi Tanggul Baswedan Besok
-
Tragis! Polisi Tewas di Tangan Pemabuk, Kronologi Ngeri Kasus Brigadir Abraham
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR
-
Bahlil Temui Prabowo, Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sudah Sangat Layak
-
Tragis! Niat Numpang Tidur di Masjid, Mahasiswa Tewas Dihajar, Kepala Dilempar Kelapa
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
-
Heboh Gudang Ompreng MBG di Jakut Palsukan Label Halal, APMAKI: Pelaku Harus Ditindak Tegas!
-
Prabowo Pertimbangkan Nama Soeharto jadi Pahlawan Nasional
-
Indonesia Terima Airbus A400M Pertama, Prabowo Rencanakan Pembelian 4 Unit Tambahan