Suara.com - Indonesia terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke, namun akses pendidikan selalu timpang di timur Indonesia.
Anak-anak di Pulau Jawa, Bali dan Sumatra dianggap lebih tinggi tingkat literasinya dibandingkan dengan anak-anak di Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi hingga Papua.
Disampaikan Dr James Modouw, MMT, Staf Ahli Menteri Pendidikan & Kebudayaan bidang Hubungan Pusat dan Daerah, pendidikan bukan hanya proses di dalam kelas atau soal membaca buku.
Ia menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak di Indonesia Timur tertinggal jauh dibandingkan anak-anak Indonesia bagian lainnya.
"Pertama karena tingkat perkembangan masyarakat dari aspek konsumsi gizi dan pangan, perawatan kesehatan itu juga timpang di Indonesia Timur. Padahal ketika masalah nutrisi dan kesehatan ini beres, hal ini akan menghasilkan anak-anak dengan kecakapan berpikir. Kognitif anak akan tinggi," ujar dr James di sela-sela temu media Taman Bacaan Pelangi di Jakarta, Rabu (20/9/2018).
Ia menambahkan, selain aspek gizi, kurangnya stimulasi bahan bacaan berkualitas di Indonesia Timur menyebabkan anak-anak di sana mengalami ketimpangan dalam hal wawasan. Hal ini diperkuat dengan data Perpusnas RI pada 2015 yang menyebut dari 170.647 sekolah dasar di Indonesia, hanya 45,9 persen diantaranya yang memiliki perpustakaan.
Sisanya sekitar 92 ribu sekolah dasar tidak memiliki perpustakaan di mana paling banyak berlokasi di daerah Indonesia Timur, mulai dari Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
"Kalau stimulasi kita dengan bacaan bagus level kognitif juga bisa naik. Sayangnya akses yang sulit ke pelosok Indonesia Timur juga menjadi tantangan untuk mendistribusikan buku bacaan berkuakitas. Itu sebabnya dibutuhkan gerakan volunteerism untuk membuat anak-anak di Indonesia Timur bisa nengakses bahan bacaan yang sama dengan anak-anak Indonesia lainnya," tandas dia.
Akses yang sulit juga jadi tantangan, semoga semua kota di Indonesia yang terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke, mendapatkan akses pendidikan yang sama ke depannya.
Baca Juga: Man City memang Belum Pantas Jadi Favorit Juara Liga Champions
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?