Suara.com - Perhelatan akbar pesta olahraga di Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan telah berakhir. Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) menyuguhkan pesta pembukaan dan penutupan atau opening dan closing ceremony dengan meriah.
Di balik suguhan itu, panitia melibatkan ribuan penari yang direkrut dari kalangan pelajar. Ribuan pelajar yang direkrut dari berbagai sekolah di Jakarta itu menyajikan tarian Ratoh Jaroe yang menampilkan kecepatan berganti kostum dalam waktu singkat hingga memukau para penonton.
Belakangan, setelah Asian Games 2018 berlalu hampir satu bulan, tiba-tiba tersiar isu soal honor para pelajar yang belum dibayarkan.
Dari penelusuran Suara.com, heboh honor penari Asian Games yang belum dibayar bermula dari sebuah curahan hati salah seorang siswi SMA di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang ikut menjadi bagian dari ribuan penari pada pembukaan Asian Games 2018.
Menurut siswi berinsial S itu, ia belum menerima sama sekali honor dari sekolah usai ambil bagian di upacara pembukaan Asian Games. Tidak hanya dirinya, setidaknya ada 82 orang temannya yang juga belum dibayar.
Muncul Petisi Tuntut Fee Asian Games
Kehebohan belum berakhir, demi menuntut haknya, Forum MPK OSIS 2017-2018 menggalang sebuah petisi. Dalam petisi itu, menuntut hak siswa Indonesia terhadap fee Asian Games.
Petisi tersebut muncul di situs www.change.org. Hingga Kamis (20/9/2018) siang, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 3.126 orang atau butuh sekitar 1.900 tanda tangan untuk mencapai 5.000 tanda tangan.
"Sebagai siswa yang telah menjalankan kewajiban dalam bernegara sudah menjadi kerinduan kami untuk memberikan yang terbaik. namun, sekarang dimana hak yang seharusnya kami terima setelah pengabdian kami kepada negara?," tulis pesan dalam petisi tersebut.
Baca Juga: Mendagri Berhentikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang
"Mereka sudah bersusah payah berlatih demi penampilan di Asian Games. Mereka harus diapresiasi dengan layak," tulis Rian Fitra Nurdiansyah, salah satu pendukung petisi.
"KPK main-main gih ke sekolah SMA," sambung Otong Rohman, pendukung petisi lainnya.
Tanggapan INASGOC
Sementara itu, INASGOC selaku panitia pelaksana Asian Games 2018 menyatakan telah melunasi pembayaran uang operasional para penari dalam pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018 lalu.
INASGOC menyebut, uang operasional yang diberikan per penari setiap kali latihan adalah Rp 200 ribu. Uang operasional itu digunakan untuk mendukung persiapan dan latihan para penari baik yang dilakukan di sekolah, stadion maupun tempat lain.
"Panitia sangat berterima kasih kepada para penari, guru dan orang tua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia," kata Sekjen INASGOC Eris Herriyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (19/9/2018).
Berita Terkait
-
INASGOC Lunasi Uang Operasional Penari Pembukaan Asian Games
-
Dapat Bonus Rp 1,5 M Emas Asian Games, Eko Ingin Buka Usaha Ini
-
Jadi Underdog di Babak Kedua Cina Open, Rizki / Della : Fight
-
DB Schenker Persembahkan Asian Games 2018 pada Pemirsa di Dunia
-
7 Fakta Menarik Asian Para Games, dari Harga Tiket hingga Momo
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur