News / Nasional
Minggu, 23 September 2018 | 10:00 WIB
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. (Dok: Kementan)
Ilustrasi beras. (Dok: Kementan)

"Nanti kan tinggal dipaparkan, apa ada sinkronisasi berdasarkan perhitungan BPS. Tapi yang patut diapresiasi bahwa, mentan sudah menunjukkan tecapainya peningkatan hasil produksi komoditas pertanian, apalagi sudah ada ekspornya," ujar Endang.

Selaras dengan rekannya di Komisi IV DPR, Michael Wattimena menuturkan, panen produksi padi bisa dikategorikan baik. Bahkan, Amran berani menjamin bahwa panen padi tetap aman di musim kemarau.

"Artinya, stok beras cukup aman kalau dilihat dari aspek panennya. Mentan punya data panen padi berapa banyak, dan data yang diterbitkan Kementan katanya luas tanam padi bertambah, itu bisa diperhitungkan waktu untuk kecukupan ketersediaan beras," ungkapnya.

Michel mengatakan, selama ini belum ada kinerja yang tidak wajar dari Amran terkait urusan produksi pertanian. Oleh sebab itu perlu dukungan, khususnya yang berhubungan dengan stok beras.

Terkait sektor pertanian, BPS mencatat ada pertumbuhan yang lebih baik untuk nilai tukar petani, sebesar 0,89 persen pada Agustus, dibandingkan Juli tahun ini. Nilai Tukar Petani (NTP) khusus tanaman pangan naik 1,28 persen pada Agustus 2018, dibangdikan Juli 2018.

Mengacu data Perum Bulog, jumlah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) per 18 September 2018 mencapai 2,24 juta ton, jauh di atas batas aman stok CBP sekitar 1-1,5 juta ton.

Selain itu, ada stok beras di penggilingan, mengacu hasil survei Kementan per minggu II September 2018 mencapai 1,48 juta ton. Belum lagi stok beras di masyarakat lainnya, seperti di tingkat rumah tangga dan para pedagang.

Berdasarkan Aram I 2018 (BPS-Ditjen TP), perkiraan luas panen padi Januari  hingga Agustus mencapai 12,18 juta ha, dan prediksi luas panen Oktober hingga Desember mencapai 3,82 juta ha.

Baca Juga: Kementan Tegaskan Komitmennya untuk Sejahterakan Petani

Load More