Suara.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan akan bersikap netral di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Dia tidak mendukung Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin atau juga Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Keputusan itu membuat Edy Rahmayadi mengaku siap tidak populer karena bersikap netral dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019.
Hal itu dikatakan Edy Rahmayadi dalam silaturahim dengan kalangan pers di Gedung Bina Graha Sumatera Utara di Medan, Selasa (25/9/2018) kemarin. Edy mengatakan sengaja tidak menunjukkan keberpihakan dalam Pilpres 2019.
Mantan Pangkostrad itu mengaku menyadari bahwa masyarakat Sumatera Utara memiliki minat dan pilihan yang beragam dalam pilpres.
"Tak semua masyarakat Sumatera Utara ke Jokowi, tak semua juga ke Prabowo," ucapnya.
Karena itu, pihaknya tidak ingin mempublikasikan dukungan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi pilihan masyarakat Sumatera Utara yang berbeda tersebut.
Edy Rahmayadi menyadari jika sikap netralnya dalam pilpres tersebut dianggap tidak populer, namun perlu dilakukan untuk kepentingan lebih besar.
Sebagai pemimpin dan kepala, Edy Rahmayadi mengaku harus mempertimbangkan banyak faktor dan tidak mengutamakan popularitas semata.
"Saya siap tidak populer," katanya didampingi Wagub Sumatera Utara Musa Rajekshah. (Antara)
Baca Juga: Duh! Edy Rahmayadi Buka Peluang Diskualifikasi Persib
Berita Terkait
-
Siap Cuti, Ganjar Pranowo Menanti Ditunjuk Jokowi Jadi Jurkam
-
Duh! Edy Rahmayadi Buka Peluang Diskualifikasi Persib
-
Soal Buni Yani, Golkar: Seolah-olah Prabowo Bisa Intervensi Hukum
-
Kubu Jokowi : Visi Misi Prabowo Pendek dan Tidak Komprehensif
-
Kemendagri Imbau Kada Tak Jadi Pengurus Organisasi Olahraga
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka