Suara.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku kesulitan melakukan evakuasi korban gempa Palu, Sulawesi Selatan. Khususnya saat malam hari, karena Kota Palu kini dilanda gelap gulita.
Diketahui, jaringan listrik di Kota Palu dan sekitarnya kini masih terganggu dan belum sepenuhnya pulih. Sebagian besar bangunan maupun fasilitas yang ada rusak usai diterjang gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) kemarin.
"Proses evakuasi mencari korban seperti ini tidak mudah, yang satu pertama kondisinya kalau malam gelap gulita seperti tadi malam," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Ia pun bercerita, saat melakukan proses evakuasi malam hari, petugas mendengar suara-suara teriakan dan jeritan meminta tolong dari reruntuhan bangunan. Sebab kondisi di malam hari belum memungkinkan untuk mengevakuasi karena padamnya lampu.
"Petugas banyak yang mendengar suara teriakan minta tolong, tapi tidak bisa apa yang kita lakukan, karena kondisinya masih seperti ini," kata dia.
Tak hanya itu, Sutopo menyebut ada kebakaran-kebakaran kecil dan bencana susulan akibat gempa.
"Kemudian dengan kondisi jalan seperti ini, bagaimana pengerahan personil, kendaraan, alat berat dan sebagainya digunakan," ucap Sutopo.
Tidak hanya itu, petugas juga kesulitan untuk menjangkau Kota Palu lantaran jalur darat dari Poso terputus.
"Jalannya memang hancur kemudian lereng-lereng perbukitan juga longsor. Sehingga menyebabkan kesulitan, bandara kondisi rusak, tetapi insyaallah nanti sore akan diaktivasi. Sehingga bantuan bisa secara cepat diarahkan menuju ke bandara diangkut dan bisa didistribusikan dengan cepat," tandas Sutopo.
Baca Juga: Dilanda Gempa, Kota Palu Kini Gelap Gulita, Warga Kesulitan Air
Berita Terkait
-
Dilanda Gempa, Kota Palu Kini Gelap Gulita, Warga Kesulitan Air
-
Palu Diterjang Gempa-Tsunami, XL Pastikan Layanan Komunkasi Aman
-
Gempa Palu, Ratusan Warga Sulteng Mengungsi ke Makassar
-
BNPB Ungkap Sejarah Gempa Besar dan Tsunami di Palu dan Donggala
-
BNPB: Ada Laporan Tinggi Tsunami Palu Capai 6 Meter
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah