Suara.com - Polisi telah menemukan fakta baru terkait dugaan Ratna Sarumpaet memakai dana bantuan kemanusiaan untuk membiayai operasi plastik di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estektika, Menteng, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, temuan dugaan penggunaan dana bantuan kemanusiaan untuk korban kapal karam di Danau Toba Sumatera Utara itu merupakan pengembangan dari kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.
"Itu bagian dari pengembangan, teknis penyelidikan dari laporan yang kami tangani," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (4/10/2018).
Namun, Argo belum bisa menjelaskan secara rinci total dana bantuan korban kapal karam di Danau Toba, Sumatera Utara, yang diduga dipakai Ratna Sarumpaet untuk membiayai operasi sedot lemak di pipi.
"Tentunya itu masih harus dilakukan penyelidikan, nanti akan kami komunikasikan ke penyidik seperti apa," katanya.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengakui telah menemukan bukti adanya pembayaran uang yang dilakukan Ratna Sarumpaet ke rekening milik RSK Bedah Bina Estetika.
Penelusuran aliran uang itu dilakukan setelah marak beredar di media sosial soal kabar Ratna babak belur akibat dipukuli sejumlah orang. Belakangan, Ratna mengakui kabar penganiayaan itu hoaks yang dibuatnya sendiri. Ia menuturkan, wajahnya lebam karena efek operasi sedot lemak.
Menurut Nico, pembayaran uang melalui transfer itu dilakukan setelah Ratna mendaftar sebagai pasien di RSK Bedah Bina Estika pada Kamis (20/10/2018). Berdasarkan pengecekan di RS tersebut, pemberian uang juga dilakukan oleh melalui rekening milik salah satu anak Ratna.
"Tanggal 20 mendaftar. Itu hanya pendaftaran, setelah itu memang uang dari Ratna Sarumpaet dan anaknya," kata Nico di Polda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga: Habis Dikibulin Ratna Sarumpaet, Muzani: Prabowo Santai
Terkait hal ini, Nico hanya menyampaikan, Ratna sudah merencanakan ke RSK Bedah Bina Estetika. Dari pengecekan, Ratna Sarumpaet sudah berada di RS selama 4 hari, sejak tanggal 21 September hingga 24 September.
"Jadi Ibu Ratna tanggal 20 sudah daftar terlebih dahulu dan tanggal 21 menulis di buku masuk sebagai pasien," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan