Suara.com - Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari menganggap Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla seperti tak mempunyai keyakinan dalam memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.
Menurutnya keputusan pemerintah diambil secara gegabah dan terlalu cepat.
"Untuk keputusan itu menjadi keputusan pemerintah. Namun yang menjadi catatan kami, keputusan yang diambil secara tidak matang tersebut, gegabah atau terlalu cepat, menurut saya menjadi tidak tepat," kata Imelda dalam diskusi bertemakan BBM dan Situasi Kita, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).
Imelda pun menyoroti bahwa adanya miskomunikasi antara Presiden Jokowi dengan Menteri ESDM Ignatius Jonan, yang kini menjadi polemik.
Menurut Imelda untuk kedepannya koordinasi Presiden bersama para menterinya tetap selaras dalam mengambil keputusan.
"Saya melihatnya sebagai orang komunikasi memang ini ada ketidakyakinan pada keputusan yang diambil secara matang. Itulah yang kemudian terjadi miskomunikasi. Saya pikir ke depan itulah yang harus diperbaiki pemerintahan ini," ujar Imelda.
Apalagi kata Imelda, saat ini tengah hangat isu merosotnya nilai tukar mata uang rupiah. Sehingga pemerintah tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM.
"Ini ada pertimbangan yang lain. Karena mau pemilu 2019. Sementara dari pengalaman kami pada 2008 saat SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) menaikkan toh pemilu akan dilakukan. Tapi kenaikan diperlukan karena keputusan itu lebih besar dan diikuti dengan pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai)," tutup Imelda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!
-
Nanik S Deyang Nangis-Nangis Soal MBG, Jejak Digital Bikin Publik Geram
-
Menu MBG Spageti-Burger Dikritik Ahli Gizi, BGN: Kreativitas SPPG, Biar Siswa Gak Bosan Makan Nasi
-
Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Belum Terungkap, Kaesang: Politisi dan Pengusaha
-
Melawan Kriminalisasi PT Position: JATAM Minta Komnas HAM Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!
-
Jelang Munas X PPP, Kubu Agus Suparmanto Klaim Sudah Kantongi Dukungan dari 27 DPW
-
Panik Saat Alarm Motor Curian Berbunyi, Dua Sekawan Diciduk Polisi saat Beraksi di Bekasi
-
Konflik dengan Masyarakat Adat, Jatam Sebut PT Position Menambang di Kawasan Hutan!
-
Tutup 40 Dapur Imbas Siswa Keracunan Massal, BGN jika Ada Zat Beracun di Menu MBG: Kami Pidanakan!