Suara.com - Kepolisian Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah menutup grup homoseksual dalam akun Facebook. Pengajuan itu setelah polisi mendapatkan laporan dan melakukan penyelidikan.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan terhadap grup homoseksual dalam akun Facebook tersebut diperoleh informasi bahwa percakapan di antara anggota kelompok itu tidak senonoh dan fulgar.
"Setelah kami dalami akun Facebook itu, ternyata banyak hal furgar yang menunjukkan suka dengan sesama jenis. Namun percakapan terakhir terjadi pada Desember 2015," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu (17/10/2018).
Ucok mengemukakan akun Facebook homoseksual heboh di Tanjungpinang lantaran anggotanya masih pelajar dan mahasiswa. Namun akun itu sudah tidak digunakan lagi sejak akhir 2015. Dalam akun Facebook itu tidak ditemukan gambar atau video yang berisi pornografi. Namun perlu dilakukan upaya antisipasi akun Facebook homoseksual itu dapat diaktifkan kembali oleh pemiliknya.
"Komunikasi di dalamnya yang fulgar. Kami sudah meminta Dinas Komunikasi dan Informasi Tanjungpinang untuk menutup akun itu," ucapnya.
Kapolres mengatakan anggota grup itu bukan hanya berasal dari Tanjungpinang, melainkan daerah lainnya di Kepri dan provinsi lainnya. Pihaknya sudah mendalami satu persatu anggota dalam grup itu. Pemilik akun Facebook itu anonim sehingga sulit terlacak. Nomor ponsel milik sejumlah anggota dalam grup homoseksual itu juga tidak dapat dihubungi.
Namun dari kasus ini, kata dia dapat diambil hikmahnya agar pihak keluarga dan pihak sekolah senantisa bersinergi mengawasi anak-anaknya.
"Permasalahan ini harus diatasi dengan memberi dukungan penuh kepada anak-anak untuk meningkatkan ilmu agama," katanya. (Antara)
Baca Juga: Muncul Grup Medsos Homoseksual Ponorogo, Warga Jatim Heboh
Berita Terkait
-
Viral di Facebook, Rukiah Unik dengan Pistol Mainan
-
Bekas Bos Instagram Akhirnya Buka Suara soal Pengunduran Dirinya
-
Yang Bilang Indomie Salted Egg Ngga Enak, Coba Cara Penyajian Ini
-
Mirip WhatsApp, Facebook Messenger Bisa Batalkan Pesan
-
Anda Termasuk 50 Juta Pengguna Facebook yang Diretas? Cek Disini
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum