Suara.com - Kordinator Pemenangan Prabowo-Sandi (PADI) Wilayah Jawa Tengah, Sudirman Said meyakini, perolehan suara pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan sukses di Jawa Tengah saat Pilpres 2019 nanti.
"Jika di Pilgub perolehan suara saya dan Mba Ida (Ida Fauziyah) sekitar 42 persen, Pilpres nanti Insyaallah lebih dari itu. Di Jawa Tengah perolehan suara Prabowo-Sandi yakin lebih dari 50 persen," kata Sudirman Said saat Silaturahimi dan Deklarasi Relawan PADI eks Karasiden Pekalongan di Tegal, Jumat (19/10/2018).
Hadir pada kesempatan itu elemen relawan dari Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Pemalang, dan Brebes. Hadir pula Menteri Pertanian periode 2009-2014, Suswono.
Sudirman Said mengungkapkan tiga alasan mengapa suara Prabowo-Sandiaga akan lebih besar dari suara Pilgub. Pertama, di Pilgub Jateng praktis hanya figur dirinya dan Mba Ida yang ditawarkan ke masyarakat.
"Saat ini ada figur Prabowo dan Sandiaga yang dikenal tegas, jujur, kompeten, dan ganteng. Jadi Insyaallah suaranya akan tambah banyak," ujar Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.
Figur Sandiaga juga menjadi magnet yang dapat mendongkrak suara di kalangan pemilih perempuan dan mileneal. Karena ganteng, pintar, dan tajir.
Kedua, persiapan relawan pendukung jauh lebih baik saat ini. Inisiatif kerelawanan muncul dan tumbuh di mana-mana.
"Kerelawanan tumbuh dari berbagai kalangan, dari beragam warna. Kerja-kerjanya juga lebih masif. Ini sangat menggembirakan," jelas dia.
Ketiga, banyak masyarakat Jawa Tengah yang menginginkan perubahan. Hal itu bisa dilihat dari perolehan suara di Pilgub 2018 yang menunjukkan perubahan peta politik di Jateng.
Baca Juga: Komunitas Garda Pangan, si Pengawal Makanan Agar Tak Mubasir
"Banyak masyarakat yang menginginkan perubahan warna. Insyaallah 2019 kita akan mewujudkan perubahan warna politik di Jateng," tandas Sudirman.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!