Suara.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyebut sikap yang dilakukan sejumlah kader PAN yang menolak mengkampanyekan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menunjukkan dua hal.
Adapun yang pertama yakni realisme politik di kalangan PAN bahwa Jokowi terlalu kuat untuk tidak didukung.
"Realisme politik ini juga menyebabkan para caleg PAN berpikir apabila mereka ngotot ketika kampanye legislatif sekaligus mempromosikan Prabowo-Sandi, maka mereka akan kehilangan kursi," kata Raja Juli Antoni.
Kedua kata Sekretaris Jenderal PSI itu, penolakan sejumlah kader PAN yang mengkampanyekan Prabowo -Sandiaga Uno menggambarkan sikap tersebut pernah terjadi di internal kader Partai Demokrat yang menggunakan dua kaki di Pilpres 2019.
Karena itu, ia menyebut koalisi Prabowo dan Sandiaga merupakan koalisi yang rapuh karena tidak memberikan posisi kepada partai-partai pengusungnya. Hal tersebut berbeda dengan koalisi di kubu Jokowi-Ma'ruf memberikan posisi yang baik kepada partai-partai baru di tim pemenangan.
"Ini menggambarkan apa yang pernah terjadi di demokrat sebelumnya yang main dua kaki. Ini menunjukkan koalisi yang rapuh, di mana semuanya diborong satu partai. Presiden dan wapres, sekretaris, bendahara, juga dari Gerindra. Lalu apa Coat Tail Effect (Efek Ekor Jas) yang akan didapat partai-partai lain? Ini beda dengan koalisi di sini. PSI yang partai baru pun diposisikan dengan baik oleh Mas Hasto (Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf), Perindo, PKPi dan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengakui sejumlah caleg dari PAN menolak mengkampanyekan pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Diketahui PAN merupakan partai pengusung Prabowo-Sandiaga di Pemilihan Presiden 2019.
Berita Terkait
-
MBG: Niat Baik Tanpa Kontrol? Tragedi Keracunan Ratusan Siswa di Balik Program Makan Bergizi Gratis
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Iklan Presiden Prabowo di Layar Lebar, Bioskop Jadi Panggung Politik?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total