Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku tidak masalah rencana kebijakan memberikan dana kelurahan mulai tahun 2019 mendapat kritik tajam, terutama dari kubu oposisi. Wacana pemberian dana kelurahan disebut tidak memiliki payung hukum dan dilakukan saat tahun politik.
"Nggak apa-apa, kritik itu nggak apa-apa, memberi masukan itu nggak apa-apa," kata Jokowi usai menghadiri acara di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/10/2018).
Jokowi menjelaskan, pemerintah daerah meliputi kabupaten, kota, dan provinsi saat ini sudah memiliki program dana desa. Di mana dananya masuk di tingkat kabupaten.
Namun, kata Jokowi, belum ada program dana kelurahan. Sehingga Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) sempat mengusulkan dana kelurahan kepada pemerintah.
"Kemudian (Apeksi) yang kota itu memberikan masukkan, karena di kota itu perlu dana membangun selokan, dana perbaikan di kampung, peningkatan latihan kerja SDM," ujarnya.
"Masukan itu diberikan lurah-lurah pada wali kota, sekarang ketua wali kota ada di sini, tanyakan Ibu Airin, ketua Apeksi, tanyakan langsung. Jadi alurnya dari lurah, wali kota ke kami, dan itu sudah diusulkan Apeksi tiga tahun lalu," Jokowi menambahkan.
Payung Hukum
Jokowi kemudian menjawab soal payung hukum dana kelurahan yang disoal kubu oposisi. Ia menjelaskan, nantinya anggaran untuk dana kelurahan akan masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019.
"Payung hukumnya kalau sudah disetujui oleh DPR, artinya payung hukumnya APBN, UU APBN. Ini kan stimulan gitu lho. Diributkan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu, apa sih, apa sih," kata Jokowi.
Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Bersimbah Darah, Ada Luka Tembak di Kepala
"Ini komitmen pemerintah untuk rakyat, program pro rakyat kaya gini kok malah diurus-urus (dipersoalkan). Ini efisien, yang gampang diselewengkan itu yang seharusnya diurus. Ini untuk rakyat, dan tidak membeda-bedakan antara desa dengan kelurahan," jelas Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf