Suara.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, akan mempertimbangkan penggunaan maskapai Lion Air untuk perjalanan dinas pegawai. Ini menyusul jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) pagi.
"Kita akan pertimbangankan kembali," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kepada Suara.com, usai mendatangi salah satu rumah korban Lion Air di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018) malam.
Kendati demikian, pihaknya enggan berspekulasi lebih jauh terkait kecelakaan pesawat yang membawa 181 penumpang dan 8 awaknya tersebut. Bima mengaku masih menunggu hasil resmi investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita tidak mau ambil kesimpulan dulu, Kita menunggu hasil resmi investigasi KNKT. Nanti data itu tentunya kita jadikan landasannya," ungkap Bima.
Bima menerangkan, sejauh ini empat warga Kota Bogor turut menjadi korban dalam insiden tersebut. Ia pun berjanji akan membantu untuk memudahkan keluarga korban dalam persoalan administrasi.
"Pemkot Bogor siap memberikan bantuan jika memang ada hal-hal yang perlu dibantu," tutup Bima.
Sebelumnya Pemerintah Australia mengeluarkan imbauan agar para pejabatnya di Indonesia untuk tidak berpergian dengan menggunakan maskapai Lion Air dan grup.
Imbauan itu disebarkan melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bernama Smartraveller, atau pada website resmi https://smartraveller.gov.au/countries/asia/south-east/pages/indonesia.aspx
Imbauan akan berlaku sampai hasil investigasi kecelakaan penerbangan itu menemukan titik terang.
Baca Juga: Kocak, Lagu Thailand Wik Wik Ah Ah Ada Terjemahannya
"Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air pada 29 Oktober 2018, para pejabat dan kontraktor pemerintah Australia telah diperintahkan untuk tidak terbang dengan Lion Air atau maskapai penerbangan mereka. Keputusan ini akan ditinjau ketika temuan investigasi kecelakaan sudah jelas," seperti tertulis pada laman resmi tersebut, pada Selasa (30/10/2018).
Selain itu, Australia juga meminta baik pejabat maupun kontraktornya di Indonesia tak berpergian menggunakan maskapai anak perusahaan tersebut.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru