Suara.com - Jannatun Cyntia Dewi, menjadi jenazah pertama yang teridentifikasi sebagai korban tewas kecelakaan Lion Air di Tanjung Karawang. Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri mengidentifikasi satu korban dari 24 kantong jenazah di Rumah Sakit Polri.
Kepala Pusat Inafis Mabes Polri Brigadir Jenderal Hudi Suryanto mengatakan Jannatun Cintya Dewi berusia 24 tahun. Jannatun Cintya Dewi lahir di Sidoarjo dan berjenis kelamin perempuan.
"Dari 24 kantong yang kemarin, kami terima ada satu kantong. Nama lengkapnya Jannatun Cyntia Dewi. Lahir di Sidoarjo, 12 September 1994. Agama Islam. Perempuan," ujar Hudi dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Hudi menuturkan, jasad Jannatun berhasil teridentifikasi lantaran ada kecocokan sidik jari telunjuk kanan dengan database di e-KTP. Kemudian juga ada kecocokan antara data yang muncul dengan data Kartu Keluarga.
"Korban diketahui belum menikah, anak ketiga. Ibunya bernama Surtiyem dan bapak bernama Bambang Supriyadi," kata dia.
Pihaknya menemukan jasad Jannatun berada di dalam bagian tubuh di dalam kantong jenazah tersebut.
"Ditemukan tangan kanan dengan lima jari lengkap masih, kemudian itu menyambung dengan bagian tubuh dada bagian atas sampai perut itu jadi bagian yang tidak terpisahkan. Syukur alhamdulillah ini lebih baik dari pada temuan lain. ini identifikasinya lebih mudah," kata dia
Di kesempatan yang sama Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigadir Jenderal Polisi dr. Arthur Tampi mengatakan sebelum pihaknya merilis korban yang teridentifikasi atas nama Jannatun, pihaknya sudah menyerahkan kepada keluarga. Jenazah Janatun Cyntia Dewi akan dipulangkan malam ini ke Sidoarjo.
"Kita sudah mengidentifikasi sebelun kita rilis kita sudah serahkan kekeluarga dan itu nanti yang akan mengurus kepulanganya dari pihak maskapai dan saya dengar malam ini dikembalikan ke Sidoarjo," tandasnya.
Baca Juga: Panglima TNI Pastikan Sinyal Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'