Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebut Aksi Bela Tauhid tindakan yang mubazir. Percuma, massa Aksi Bela Tauhid panas-panasan.
Meski begitu, Wiranto menyatakan tetap akan membuka ruang dialog dengan demonstran yang ingin menyampaikan aspirasinya tersebut. Ia bahkan berjanji akan menemui pendemo Aksi Bela Tauhid dan mendengarkan apa saja yang menjadi tuntutan mereka.
"Saya kan katakan tadi, apakah perlu lagi? Mubazir dengan apa perlu sama, bahasanya sama. Memang kita harapkan ya sayang sekali, berpanas-panasan untuk melakukan suatu tuntutan yang sudah dilakukan," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (2/11/2018).
Wiranto menilai demonstrasi itu menuntut permintaan maaf dari pelaku pembakaran bendera, di mana sudah terjawab dengan diadilinya para pelaku.
"Dan saya sudah rapat, memang kita bisa minta kepada para pelaku untuk minta maaf, dan mereka sudah minta maaf. Tetapi bukan nggak diusut, diusut disidik oleh polisi, polisi juga mengusut, sehingga mereka menjadi tersangka menjadi tersangka tindak pidana nanti ya polisi lebih tahu, termasuk yang mana ini," ujarnya.
Permintaan maaf telah dilakukan tidak saja oleh pelaku, kata dia, bahkan organisasi induknya pun sudah menyesalkan terjadi hal seperti itu.
"Sehingga ini semangat tabayun sudah ada, semangat untuk mencari kebenaran sudah jalan. Semangat ukhuwah islamiah, wathaniyah kan sudah jalan," ucapnya.
Wiranto menyatakan siap untuk bertemu perwakilan demonstran dan membahas tuntutan mereka.
Namun, ia menegaskan bahwa aksi seperti itu tidak bisa memaksakan kehendak sebab demonstrasi sesuai aturannya merupakan salah satu tata cara untuk menyampaikan pendapat di depan umum, tatkala ada suatu komunikasi yang tidak bisa dilakukan.
Baca Juga: Wakil Aksi Bela Tauhid II Temui Menteri Wiranto
"Dan demonstrasi itu nggak boleh membuat orang ketakutan, nggak boleh membuat kemudian masyarakat terganggu hak-hak mereka, nggak bisa menggangu lalu lintas, memacetkan lalu lintas, membuat orang enggak bisa beraktivitas, membuat orang takut, nggak boleh," katanya.
Wiranto mempersilakan aksi tersebut dilakukan dengan catatan tetap tertib, elegan, tidak mengundang kegaduhan ataupun kekacauan.
Wiranto juga berpesan agar seluruh pihak berempati dengan musibah yang sedang menimpa bangsa ini, mulai dari bencana alam hingga kecelakaan pesawat Lion Air baru-baru ini.
"Dalam keadaan prihatin ini hal-hal yang menyangkut permasalahan kita, kan seyogyanya kita perbincangkan dengan baik-baik sajalah," imbuhnya, berharap. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi