Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan bahwa pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada 28 Oktober lalu sudah mengalami kerusakan teknis di empat penerbangan terakhir.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan berdasarkan grafik flight data yang diunduh dari Kotak Hitam Flight Data Recorder (FDR) diketahui bahwa indikator kecepatan atau airspeed indicator pesawat.
"Pada empat penerbangan terakhir ditemukan kerusakan pada penunjuk kerusakan di pesawat, istilahnya air speed indicator," ujar Soerjanto dalam jumpa pers di Kantor KNKT, Jakarta, Senin (5/11/2018).
Kerusakan air speed indicator kata Soerjanto sudah terjadi saat pesawat terbang dari Denpasar menuju Jakarta pada 27 Oktober malam atau beberapa jam sebelum pesawat itu terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang, Bangka Belitung.
"Maka kami melihat ada beberap data bahwa penerbangan dari Denpasar ke Jakarta ada masalah teknis, yang dimaksud teknis itu masalah air speed. Dari data black box dua penerbangan sebelum Denpasar juga mengalami itu," ucap Soerjanto.
Sementara itu Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan berdasarkan data yang diunduh, kerusakan airspeed indicator Boeing 737 Max8 itu sudah terjadi dalam perjalanan ke Manado, Manado - Denpasar, Denpasar - Jakarta, dan akhirnya dalam penerbangan Jakarta - Pangkalpinang.
Kini, jelas Nurcahyo, pihaknya akan menyelidiki perihal catatan perbaikan pesawat tersebut.
"Ini akan kita cari tahu lebih lanjut. Apa perbaikan yang dilakukan, apa yang buku (manual/referensi) yang digunakan, kemudian komponen mana yang dilepas, dan digantinya seperti apa," lanjut dia.
Informasi dari KNKT ini seperti mengonfirmasi dugaan para ahli sebelumnya yang mengatakan bahwa Lion Air bernomor penerbangan JT 610 yang jatuh dan menewaskan 189 orang itu mengalami kerusakan pada airspeed indicator.
Berita Terkait
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Viral Pria Bayar Bagasi Pesawat Lebih Mahal dari Harga Tiket, Ini Penyebabnya
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
-
Dioper ke RS Jiwa usai Tersangka, Kasus Penumpang Lion Air Teriak Bom Disetop Polisi?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045