Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto meminta maaf terkait tampang Boyolali yang pernah dia ucapkan saat meresmikan posko badan pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali pada Selasa 30 Oktober 2018.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan permintaan maaf merupakan bagian dari tradisi budaya Indonesia. Namun kata Hasto, permintaan maaf kepada rakyat haruslah tulus, tanpa ada syarat ataupun catatan.
"Ya permintaan maaf bagian dari tradisi kita saling maaf memaafkan. Kalau ada masalah kita juga tabayyun, tapi kalau permintaan maaf dengan rakyat itu ya itu hal yang tanpa syarat. Maaf ya maaf, nggak usah pakai catatan," ujar Hasto di kantor PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Ketika ditanya apakah permintaan maaf Prabowo tersebut tulus, Hasto menyerahkan penilaian tersebut kepada masyarakat.
Namun kata Hasto, dirinya menerima permintaan maaf dari Prabowo.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo atau calon wakil presiden Ma'ruf Amin itu juga sudah menghubungi Bupati Boyolali Seno Samodro untuk memaafkan Prabowo.
"Ya tulus tidaknya kalian lebih tahu ekspresi gimana itu rasa sesal atau hanya khawatir elektoralnya turun itu kan bisa kelihatan. Tetapi kami melihat apapun permintaan maaf keluar dari pemimpin itu hal yang baik hal yang positif kami menerima permintaan maaf itu. Dan saya langsung hubungi bupati Boyolali dah minta maaf aja semua damai bergandengan tangan nanti kalau pak Prabowo datang sudah kita kasih air degan (kelapa muda, Red) supaya menyegarkan," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto juga menegaskan pihaknya tak pernah melakukan politisasi terkait kasus tersebut. Sebab kata Hasto, pihaknya melakukan pendidikan politik agar setiap pemimpin itu berdisiplin dalam berbicara serta memahami kebudayaan Indonesia dan juga memahami nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat.
"Agar setiap pemimpin itu berdisiplin dalam berbicara setiap pemimpin itu memahami kebudayaan kita, memahami nilai nilai yang hidup di tengah masyarakat, jangan karena biasa masuk hotel kemudian mengatakan masyarakat sana nggak bisa masuk hotel, kurang pas bagi seorang pemimpin. Jadi lebih baik kita belakar bersama sama," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Ajarkan Caleg Hanura Kampanye Ala Sales
Hasto menambahkan menjadi seorang pemimpin ditentukan apa yang disampaikan ke publik.
"Mending kita bicara yang positif membangun martabat kita daripada mencela bangsa kita mau bangkrut, bangsa kita tergantung aseng, dan sebagainya. Lebih baik kita menyampaikan program-program bagaimana kita mengatasi secara bersama-sama persoalan itu," tandasnya.
Calon Presiden Prabowo Subianto meminta maaf terkait tampang Boyolali, pasca videonya viral dan dikritik masyarakat Boyolali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe