Suara.com - Program menekan angka kematian ibu saat melahirkan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil mencuri perhatian di forum Open Government Partnership (OGP) Asia-Pacific Regional Meeting di Seoul, Korea Selatan.
Adalah program pembentukan ”Laskar Stop Angka Kematian Ibu dan Anak (SAKINA)” dari Puskesmas Sempu, Banyuwangi, yang dinobatkan sebagai “The Most Interested Innovation” dalam forum yang diikuti inovator dari 79 negara di wilayah Asia-Pasifik, termasuk dari Indonesia yang diwakili oleh Banyuwangi.
“Kami berharap prestasi ini menyuntikkan semangat kepada Puskesmas dan berbagai institusi lain di Banyuwangi untuk terus berinovasi dan berkreativitas,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, seperti dilaporkan Beritajatim.com, Kamis (8/11/2018).
Program Laskar Sakina sendiri berisi beragam program untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Laskar tersebut beranggotakan kader kesehatan, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, hingga aparat kepolisian.
Laskar Sakina melakukan pendataan di lapangan terhadap kesehatan ibu, terutama ibu hamil berisiko tinggi.
Ibu hamil itu kemudian didampingi, dikumpulkan dalam jambore ibu hamil, hingga dilakukan antar-jemput di masing-masing rumah.
Sasaran utama program adalah ibu hamil berisiko tinggi, dengan kriteria antara lain berusia kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun, jarak kelahiran anak yang terlalu dekat, memiliki riwayat hipertensi, dan tinggi badan kurang dari 150 sentimeter.
Dalam perjalanannya, program ini kemudian melibatkan para pedagang sayur keliling (mlijo) yang ditugaskan mencari, menemukan, dan melaporkan ibu hamil baru dengan risiko tinggi di wilayah mereka berjualan.
Para penjual sayur dilibatkan karena mereka bekerja sampai ke pelosok kampung serta berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Baca Juga: Sehabis Pengajian Alquran, Gadis di Bawah Umur Diperkosa
“Hal ini penting, karena banyak kasus tingginya kematian ibu dan bayi disebabkan oleh kehamilan yang beresiko. Kalau hanya mengandalkan tenaga bidan puskesmas, sangat tidak mungkin karena jumlahnya terbatas sementara wilayah kerjanya luas. Dan ternyata, pelibatan mlijo ini justru yang dianggap menarik oleh OGP karena update data bisa didapatkan setiap hari,” kata Anas.
Kepala Puskesmas Sempu Hadi Kusaeri menambahkan, untuk menjalankan tugasnya, para penjual sayur dibekali fasilitas dari Puskesmas berupa smartphone, pulsa, keranjang yang ditempeli edukasi soal kehamilan, dan sepatu bot.
Dengan fasilitas itu, mereka mengirim informasi secara online saat menemukan ibu hamil berisiko tinggi.
“Berkat program ini, mulai periode Januari 2017 hingga September 2018 ini angka kematian ibu dan bayi di wilayah kami bisa ditekan sampai nol alias zero,” pungkas Hadi.
Berita ini kali pertama diterbitkan Beritajatim.com dengan judul ”Program Pemburu Ibu Hamil Banyuwangi Raih Penghargaan di Korea Selatan”
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
KPK Bongkar Data Profesi Paling Korup: Pejabat Eselon Tertinggi, Anggota DPR/DPRD Urutan Ketiga
-
Sharma Oli Tumbang oleh Gen Z, Manmohan Adhikari Tetap di Hati: Membandingkan Warisan Dua PM Nepal
-
Reshuffle Kabinet Prabowo Belum Usai? Mahfud MD Ramal Perombakan Lanjutan, Singgung Menteri Ini
-
Tantowi Yahya Skakmat: Menkeu Baru Purbaya Bicara 'Bahasa Pasar', Bukan Basa-basi
-
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil 'Setengah Mirip' dengan Anak Lisa Mariana, Benarkah Ada Kejanggalan?
-
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo Buka Suara soal Pelantikan
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?
-
Alasan KPK Perpanjang Masa Tahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pemeriksaan Jauh dari Selesai
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo