Suara.com - Masyarakat kembali digemparkan dengan penemuan empat anggota keluarga tewas bersimbah darah. Gaban Nainggolan bersama istri dan kedua anaknya ditemukan sudah meninggal dunia di kediaman di Jalan Bojong Nangka, 2 RT 02, RW 07, Pondok Melati, Pondok Gede, Bekasi, Selasa (13/11/2018) pagi tadi.
Saat ditemukan, jasad Gaban sudah dalam posisi tergeletak bersama jasad istrinya bernama Maya Ambarita di ruang tamu. Dugaan sementara, pasangan suami-istri itu dibunuh pelaku menggunakan senjata tajam.
Sementara itu, Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), dua anak kandung Gaban turut ditemukan sudah tak bernyawa di kamar tidur. Keduanya bocah malang itu pun tewas secara mengenaskan.
Motif pembunuhan satu keluarga itu pun masih misterius. Polda Metro Jaya pun langsung turun tangan untuk membentuk tim khusus agar pelaku dan motif di balik tewasnya satu keluarga itu bisa segera terungkap.
Sederet kasus pembunuhan yang menimpa satu keluarga pun pernah terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kasus-kasus pembunuhan satu keluarga dengan latar belakangan motif berbeda ini pun akhirnya bisa diungkap polisi.
Motif Ekonomi, Suami Siri Bunuh Istri dan Dua Anak
Medio Februari 2018 lalu, perempuan bernama Titin Suhemah (40) alias Emma dan dua putri kandungnya ditemukan tak bernyawa di Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6, RT5, RW 12, Nomor 5, Periuk, Jati Using, Tangerang, Banten.
Di rumah tersebut, suami siri Titin bernama Muchtar Efendi juga ditemukan sekarat akibat luka tusukan di bagian leher dan perutnya. Muchtar pun akhirnya bisa diselamatkan setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, berangkat dari bukti-bukti dan keterangan yang didapat, polisi akhirnya bisa mengungkap misteri dalam kasus pembunuhan sadis tersebut.
Pembunuh Titin dan dua anaknya tak lain adala Muchtar. Awal pemicu Muchtar nekat melakukan pembunuhan setelah cekcot mulut dengan istrinya yang ingin dibelikan mobil. Saat terjadi keributan, Emma sempat memukul wajah suami sirinya, Karena gelap mata, Mucthar kemudian berlari mengambil pisau dan langsung menghunuskan ke tubuh Emma.
Baca Juga: GM Belum Berniat Kembangkan Pikap Bertenaga Listrik
Aksi pembunuhan itu pun sempat terlihat Mutiara Ayu (11) dan Nova (20), anak korban. Bahkan Mutiar sempat berteriak histeris melihat Emma sudah bersimbah darah. Tanpa pikir panjang, Efendi pun turut menghabisi Nova dan adiknya dengan pisau, bekas membunuh istrinya.
Setelah ketiga korban dihabisi, Efendi lalu melakukan percobaan bunuh diri dengan menusukan pisau ke arah bagian leher dan perut.
Terkait kasus ini, Efendi mengaku khilaf dan harus mempertanggung jawabkan atas kasus pembunuhan istri dan anaknya setelah dirinya gagal melakukan percobaan bunuh diri.
Pembunuhan Keluarga Pengusaha Dodi Triono di Pulo Mas
Masyarakat mungkin masih teringat aksi penyekapan kawanan perampok terhadap keluarga pengusaha Dodi Triyono di perumahan Pulomas Utara, nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur pada Desember 2016 lalu. Sebanyak 11 orang disekap di ruang kamar mandi saat kawanan bandit pimpinan Ramlan Butar-butar menggasak barang-barang berharga di rumah tersebut.
Buntut dari aksi tersebut, enam orang terdiri dari Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amel (teman Dianita), Yanto, dan Tasrok (40) meninggal dunia karena kehabisan oksigen.
Sedangkan, lima korban yang mengalami luka-luka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Berita Terkait
-
Gali Motif Pembunuhan Keluarga Gaban, Polda Metro Turun Tangan
-
Sebelum Dibunuh, Gaban Nainggolan Marah-marah Bahas Duit
-
Keluarganya Dibunuh, Gaban Nainggolan Dapat Telepon Misterius
-
Pembunuhan Sekeluarga, Sarah dan Arya Tewas di Kasur Hello Kitty
-
Keluarga Humoris, Anak Gaban Kerap Sapa Opung ke Tetangga
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi
-
Adian Napitupulu Ungkap Keluarga Driver Ojol Affan Sempat Dilarang Lihat Jenazah, Tidak Manusiawi!
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan