Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku pernyataannya soal buta dan budek bukan untuk menyinggung fisik siapapun terutama kaum disabiltas. Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi adanya aksi unjuk rasa Persatuan Aksi Sosial Tuna Netra (PASTI) di kantor Majelis Ulama Indonesia yang menuntut Ma'ruf meminta maaf atas ucapannya yang dianggap melecehkan penyandang disabilitas.
"Lah kan bukan budek dalam arti fisik. Budek-buta itu kan dia melihat tapi tidak melihat, dia mendengar tapi tidak, jadi bukan fisiklah," ujar Ma'ruf di kediamannnya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Alasan ucapannya tak ditujukkan untuk menyinggung kaum disabilitas, Ma'ruf pun ogah meminta maaf.
"Wong enggak menyinggung mereka (kaum disabilitas) kok minta maaf. Saya enggak menyinggung siapa-siapa," kata dia.
Sebelumnya, para penyandang disabilitas yang tergabung dalam komunitas PASTi mendatangi kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Ma'ruf meminta maaf karena merasa tersinggung dan terkesan mendiskreditkan penyandang disabilitas.
Dalam aksinya, mereka membawa atribut bertuliskan 'Oe-lama kebelenger', 'cawapres penghina tuna netra-rungu', mulutmu harimau mu, sontoloyo dan hingga berbagai wajah Ma'ruf dibubuhi garis silang berwarna merah.
Berita Terkait
-
Kaum Disabilitas: Ucapan Maruf Tak Lebih dari Preman
-
Dituntut Minta Maaf Oleh Forum Tunanetra, Ini Jawaban Ma'ruf Amin
-
Jokowi akan Rekrut Stafsus Presiden Disabilitas Lulusan Amerika
-
Usai Dampingi Jokowi, Anies Bicara Penyandang Disabilitas di DKI
-
Janji Jokowi Usai Tinjau Fasilitas Penyandang Disabilitas di GBK
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan