Suara.com - Abdulah Fitri Setiawan, yang merupakan freelance sales di TV Muhammadiyah (TvMU) dan juga seorang mantan jurnalis di sejumlah media nasional diduga menjadi korban pembunuhan. Jasad pria 43 tahun itu ditemukan terikat lakban dan berada dalam drum plastik warna biru.
Jasad laki-laki yang akrab disapa Dufi itu awalnya ditemukan oleh seorang pemulung di daerah Bogor, Jawa Barat pada Minggu (18/11/2018). Jenazah Dufi dimakamkan Senin (19/11/2018) siang ini di pemakaman Budi Dharma, Semper, Cilincing, Jakarta Utara.
Sebelum ditemukan tewas, Dufi sempat bercerita kepada kakaknya Muhammad Ali Ramdoni masalah pekerjaan. Saat itu, Dufi menuturkan ingin meminjam uang sebesar Rp 116 juta untuk modal usaha advertising yang tengah digelutinya. Nama perusahaan advertising yang dijalankan Dufi diketahui bernama PT Cahaya Gemilang.
"Terakhir dia (Dufi) cerita sama saya karena butuh untuk pekerjaan, dia mau minjem Rp 116 juta untuk biaya kerjaan advertising itu," ujar Ramdoni di panti asuhan Alkhairiah, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
Hanya saja, Ramdoni mengaku tidak bisa menyanggupi permintaan Dufi. Karena pada saat itu, ia tidak memiliki uang sebanyak itu.
"Saya bilang, saya lagi gak punya uang segitu. Lalu dia sempat minta sama ibu. Ya mintanya sekitar 3 atau 4 minggu lalu lah," ungkap Ramdoni.
Hal itu juga dibenarkan oleh ibunda Dufi, Ida Hamidah (56). Sama seperti Ramdoni, sang ibu juga tidak bisa menyanggupi permintaan Dufi soal pinjaman uang tersebut.
"Iya, dia (Dufi) sempat mau minjem uang Rp 116 juta, katanya buat kerjaanya. Tapi saya gak bisa karena habis rehab atap sekolah, saya kan punya yayasan juga," ujar Hamidah.
Namun Ida mengaku, usai uang tersebut tidak dipenuhi, Dufi tidak pernah membahas hal tersebut. Ia bahkan tidak pernah meminta pinjaman lagi kepada kakak dan ibundanya.
Baca Juga: Koalisi Save Nuril Menyerahkan Petisi dan Surat ke Jokowi
Senin hari ini, jenazah Dufi dimakamkan bertepatan dengan hari ulang tahun anak kelimanya yang bernama Ibrahim Jamal Almasyuri (8).
Dari pantauan Suara.com, meski ditinggal oleh sang ayah tercinta untuk selama-lamanya, bocah laki laki itu terlihat tegar. Jamal adalah anak kelima Dufi dari enam bersaudara.
Keenam anak Dufi masing-masing adalah, Nabila Rifdah Ramdaniyati (16), Halwati Najwa (15), Aisyah Fitria Nuzula (13), Fachri Syakur Al Fatih (10), Ibrahim Jamal Al Masyuhri (8) dan Ismail Tamam Al Marzuq (6).
Sebelumnya, Dufi yang sudah lama berkecimpung di dunia jurnalistik ditemukan tewas mengenaskan di dalam tong sampah plastik warna biru. Jasad Dufi ditemukan oleh seorang pemulung di kawasan Klapanunggal, Bogor sekitar pukul 06.30 WIB.
Ia ditemukan dalam posisi tangan dan kaki terikat dengan lakban. Mobil jenis Toyota Kijang Innova yang ia bawa hilang beserta harta benda dan kartu identitasnya.
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan ini. Pihak keluarga berharap kepolisian secepatnya mengungkap kasus tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?