Suara.com - Juru Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Ustaz Ansufri Idrus Sambo menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menolak Peraturan Daerah (Perda) berbasis agama. Ustaz Sambo menilai pernyataan Grace yang disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo itu tidak pantas.
Dia juga berpendapat, sebagai kepala negara, seharusnya Jokowi langsung menolak usulan Grace tersebut.
"Negara kita kan negara demokrasi, jadi saya kira enggak pas lah apalagi disampaikan di depan presiden. Seharusnya presiden bantah kalau presiden diem aja berarti dia setuju dong?," kata Ustadz Sambo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).
Sambo mengaku tak meyoal bila Grace menganggap banyak perda yang mendiskriminasi kaum hawa. Namun, dia menyayangkan sikap diam Jokowi, seolah-olah menyetujui masukan dari mantan pembawa acara salah satu televisi nasional tersebut.
"Itu kan menurut dia (Grace) menurut kita kan enggak. Silakan saja berekspresi, nanti kan kita uji, saya kira demikian. Kalau dia mau ngomong gitu silahkan, cuman kalau itu disampaikan ke presiden, kalau presiden diam, welcome berartikan setuju. Kalau setuju, apa yang dipersepsikan masyarakat bener kan? Itu aja sebenarnya, gampang saja," imbuhnya
Diketahui, Grace Natalir menolak Perda berbasiskan agama seperti Perda Syariah dan Perda Injil. Pernyataan itu disampaikan Grace Natalie di hadapan Presiden Jokowi saat peringatan hari ulang tahun keempat PSI di ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11) malam.
Alasan penolakan itu karena Grace menganggap Perda berbasiskan agama dapat membatasi kebebasan masyarakat. Semisal, Perda yang mengatur kewajiban siswa untuk berbusana tertentu sehingga dapat membatasi kebebasan umat dalam beribadah.
"PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. PSI tidak akan pernah mendukung perda-perda Injil atau perda-perda syariah. Tidak boleh ada penutupan rumah ibadah secara paksa," kata Grace dalam sambutannya di acara peringatan hari ulang tahun keempat PSI, ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11) malam.
Berita Terkait
-
Ketum PSI Tunggu Kelanjutan Laporan Tolak Perda Berbasis Agama
-
Jokowi Sarankan Grasi, ICJR: Orang Tak Salah Kok Minta Diampuni
-
Grace Natalie PSI: Kami Tidak Ingin Agama Dilacurkan
-
Koalisi Save Ibu Nuril Berhararap Jokowi Pertimbangkan Amnesti
-
Geger Poster Jokowi Raja, Kubu Prabowo: Maling Teriak Maling
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol