Suara.com - Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menolak untuk mengirimkan 4 kandidat untuk menduduki kursi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta. Suhaimi bersikeras untuk tetap mengirimkan 2 nama menjadi kandidat wagub DKI Jakarta gantikan Sandiaga Uno.
Syarat mengajukan 4 kandidat sekaligus dalam wagub merupakan permintaan dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik. Namun, Suhaimi dengan tegas menolak permintaan dari Gerindra itu.
"Iya, kita menolak. Jadi kita akan tetap mengajukan 2 kandidat saja," kata Suhaimi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Suhaimi menjelaskan, dua nama kandidat yang akan diusulkan adalah mantan Wakil Wali kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum DPW PKS DKI. Suhaimi mengakui, jika harus menambah nama untuk maju dalam wagub DKI akan butuh waktu lama.
Ada serangkaian tahapan yang harua dilalui oleh PKS untuk menentukan 2 nama lagi. Menurut Suhaimi, hal itu tidak akan efektif dan hanya membuang waktu.
"Di kita ada mekanisme, dari nama-nama yang banyak kemudian ditentukan 2 orang dari hasil musyawarah. Diajukan dulu 2 nama itu saja," ungkap Suhaimi.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif meminta PKS untuk dapat mengajukan 4 kandidat sekaligus untuk memperebutkan kursi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta. Pasalnya, jumlah kandidat itu merupakan permintaan dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik.
Menurut Syarif, jika kandidat yang diajukan hanya 2 maka akan menyulitkan bagi para tim penilai fit & proper test untuk menilai kandidat tersebut. Hal itu lantaran akan ada 2 orang yang diajukan ke DPRD sebelum dipilih menggantikan Sandiaga.
"Lebih cepat lebih lama kan tergantung PKS. Masa fit and proper test cuma dua dan keduanya akan diajukan. Kan harus ada pembanding," ujar Syarif beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Korban Tsunami Aceh, Sandiaga Kampanye Janji Ini
Berita Terkait
-
Pesan Amien Rais Ke Muhammadiyah, Pilih Capres Patuh Pada Ulama
-
Bisa Nyoblos, Tim Prabowo Waspada Orang Gangguan Jiwa Didoktrin
-
Ziarah ke Makam Korban Tsunami Aceh, Sandiaga Kampanye Janji Ini
-
Rebut Suara di 'Kandang Banteng' Jateng, Sandiaga: Kerja Keras!
-
Tim Prabowo: Nggak Ada Orang yang Mau Kembali ke Orde Baru
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi