Suara.com - 24 orang pekerja Jalan Trans Papua yang sedang bekerja di Kabupaten Nduga diduga tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata yang beroperasi di Nduga.
Melansir laman Tabloidjubi.com, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nduga, Alimin Gwijangge pada Selasa (4/12/2018) pagi mengatakan, 24 pekerja tersebut tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
“Ya benar. Ada 24 orang yang dibunuh. Dua lainnya melarikan diri,” kata Alimin Gwijangge.
Menurut Gwijangge, saat kejadian ia sedang berada di Timika dalam perjalanan menuju Jayapura untuk mengikuti diklat. Namun setelah mendengar kabar tersebut, ia kembali ke Nduga.
Mengenai apakah mereka ditembak atau dibunuh dengan senjata tajam atau senjata jenis lainnya, Gwijangge belum bisa mengkonfirmasinya. Menurutnya, korban tewas ada di satu tempat yang hanya bisa dijangkau dengan jalan darat dan komunikasinya hanya menggunakan radio SSB.
Pada Senin (3/12/2018) sekitar pukul 15.30 waktu setempat melalui radio SSB, Pendeta Wilhelmus Kogoya (tokoh gereja distrik Yigi) menyampaikan telah terjadi pembunuhan 24 orang di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
Menurut Pendeta Wilhelmus Kogoya, pembunuhan 24 orang tersebut terjadi pada hari Minggu (2/12/2018). 24 orang korban tersebut merupakan pekerja jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak. Dua tukang melarikan diri dan selamat namun belum diketahui keberadaan mereka.
24 pekerja jalan ini merupakan karyawan PT. Istaka Karya, BUMN yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua.
Baca Juga: Rocky Gerung Kembali Diperiksa Polisi Terkait Kasus Ratna Sarumpaet
Tag
Berita Terkait
-
Penembakan di Trans Papua, Polisi Tak Bisa Mendekat ke Lokasi Kejadian
-
Kronologi Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh Kelompok Bersenjata
-
Motif Pembunuhan Puluhan Pekerja Trans Papua Masih Misterius
-
Dering Telepon Gelap Sebelum Pembunuhan Puluhan Pekerja Trans Papua
-
Pekerja Trans Papua yang Dibunuh Kelompok Bersenjata Capai 24 Orang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional