"Akhir 1970an saya sudah sangat rindu ingin pulang ke Indonesia, menengok sanak saudara, terutama ibu yang kabarnya semakin sakit-sakitan. Namun, saya tidak mendapat izin akses ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing," katanya.
Ia menimpali, "Bahkan, saya saat itu mendapat kabar mantan duta besar Indonesia di Tiongkok, Pak Djawoto, yang wartawan dan pernah jadi pimpinan Kantor Berita Antara juga sudah pindah ke Belanda karena tidak bisa pulang ke Tanah Air."
Selama di Moskow, Kuslan pernah satu apartemen dengan sastrawan kelahiran Cianjur, Jawa Barat, Utuy Tatang Sontani (1920 1979).
Mereka banyak membuka akses bagi sesama anak bangsa Indonesia yang mendapat tugas belajar dari, oleh dan untuk negara, namun kemudian terangsingkan di negeri orang, antara lain Tiongkok, Rusia, Belanda, Prancis, Austria, Chekoslowakia (kini Cheko dan Slowakia) dan Jerman.
Kuslan menyelesaikan pendidikan tinggi bidang seni dan industri terapan di Stroganovskoye, Rusia, pada 1977.
Saat itu dirinya mulai mendiskusikan kemungkinan pindah ke Belanda bersama Utuy, karena udara Rusia yang sangat dingin kurang baik bagi kesehatan mereka. Namun, Utuy tetap di Rusia hingga wafat 1979.
"Saya merasa kehilangan sahabat dan saudara sehati-seperjuangan saat mengantar Utuy ke peristirahatannya yang terakhir," ujar Kuslan.
Akhirnya, Kuslan Budiman bermukim di di Kota Woerden, Belanda hingga akhir hayatnya. Ia memilih untuk tinggal sendiri, tidak berkeluarga.
"Saya biasa sendiri, tapi tak pernah sunyi. Alone but lonely. Saya bahagia punya banyak sanak saudara baru di nama pun bermukim. Ada anak-cucu baru yang membahagiakan selalu datang," demikian Kuslan Budiman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Bela Nadiem Makarim, Eks Pimpinan KPK hingga Mantan Jaksa Agung Ajukan Amicus Curiae, Begini Isinya!
-
TNI Jawab Isu 'Viral Dulu Baru Proses': Semua Laporan Akan Kami Tindak Lanjuti!
-
Kado Spesial HUT ke-80 TNI: Seragam PDL Baru hingga Kesejahteraan Prajurit
-
Bunuh Anak Buah Gegara Masalah Cewek, Kompol Yogi dan Ipda Haris Mendadak Pindah ke Rutan, Mengapa?
-
BNI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Pemanfaatan AI
-
Revisi UU Pemilu: Momen Krusial Perkuat Demokrasi atau Justru Merusaknya? Ini Kata Pengamat!